Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi memanggil Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Syeikh Mustafa Ibrahim Al Mubarrak untuk meminta penjelasan mengenai pengeboman depot amunisi yang juga menyebabkan gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sana'a, Yaman, rusak dan beberapa staf diplomatik dan warga Indonesia terluka.

"Intinya saya meminta penjelasan tentang apa yang terjadi 20 April kemarin karena pada 26 Maret, Indonesia sudah memberikan koordinat longitude (garis bujur) dan latitude (garis lintang), premises (gedung beserta halaman) kita di Sana'a," katanya di Balai Sidang Jakarta, Selasa.

Menteri Luar Negeri bertemu dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia di sela pertemuan bilateral dengan beberapa menteri luar negeri negara-negara Asia-Afrika dalam Konferensi Asia Afrika karena ingin segera mendapatkan penjelasan mengenai ledakan tersebut.

Ia menegaskan bahwa sesuai ketentuan internasional, properti milik misi diplomatik harus mendapat perlindungan di negara yang terlibat konflik.

Ia sangat menyesalkan kejadian pada 20 April tersebut karena Indonesia telah menyampaikan notifikasi mengenai koordinat KBRI dan Wisma Indonesia.

Menurut informasi dari Sana'a, 80 persen gedung KBRI dan Wisma Indonesia beserta semua mobil yang ada di sana hancur serta ada dua staf diplomatik dan satu warga negara Indonesia yang terluka karena ledakan tersebut.

Kepada Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Menteri Luar Negeri juga meminta penjelasan mengenai langkah yang akan diambil pemerintahnya terhadap kerusakan properti milik KBRI.

"Jadi itulah yang saya sampaikan kepada duta besar Arab Saudi, dan Beliau berjanji akan menyampaikan pertanyaan saya ini kepada pemerintah Saudi di Riyadh," ujar dia.

Ia juga menegaskan bahwa hubungan Indonesia dan Arab Saudi sangat baik dan berharap kejadian peledakan depot amunisi yang berimbas pada KBRI dan Wisma Indonesia tidak mengganggu hubungan bilateral kedua negara.

Mengenai nasib 37 warga negara Indonesia yang berada di KBRI Sana'a saat terjadi ledakan, ia mengatakan saat ini mereka dalam proses evakuasi ke Al Hudaidah (kota perbatasan dengan Arab Saudi).

"Sekali lagi saya mohon doa seluruh masyarakat Indonesia agar WNI yang berada di Yaman dalam kondisi selamat," ujarnya.

Pewarta: A Fitriyanti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015