Kita harapkan Forum KAA harus lebih maju dan memecahkan kebuntuan dari berbagai masalah kawasan yang menjadi perhatian dunia,"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Muhammad Rifai Darus menyatakan pertemuan Peringatan Ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta dan Bandung, harus menjadi solusi untuk menyelesaikan persoalan dunia.

"Kita harapkan Forum KAA harus lebih maju dan memecahkan kebuntuan dari berbagai masalah kawasan yang menjadi perhatian dunia," kata Rifai tertulis di Jakarta, Selasa.

Rifai mencontohkan persoalan isu dunia yang menjadi perhatian internasional yakni krisis ISIS, agresi Yaman, Palestina, sengketa Laut China Selatan, Afganistan-Taliban, konflik Rusia-Ukraina dan rasialisme di Perancis.

Rifai menyebutkan para kepala negara dan delegasi peserta KAA harus mengembalikan semangat awal berdirinya forum pertemuan tingkat tinggi itu sesuai Dasasila Bandung.

Semangat itu meliputi kedaulatan suatu negara dengan menghormati hak dasar manusia, tidak melakukan agresi militer, turut menciptakan perdamaian dunia menjadi semangat kolegial negara Asia Afrika.

"Visi tersebut harus menjadi pemersatu seluruh negara," ujarnya.

Sekitar 1960-an melalui persidangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ke-15, Rifai mengungkapkan Dasasila Bandung mampu menerbitkan Resolusi Deklarasi Pembenaran Kemerdekaan atau Deklarasi Kolonialisasi kepada negara yang terjajah.

Rifai optimis pertemuan KAA akan mencairkan persoalan isu dunia dengan komunikasi antarnegara untuk mengatasi krisis internasional sesuai warisan perjuangan para pendiri KAA.

Rifai menyebutkan dampak krisis politik dunia yang disertai agresi militer memunculkan masalah yang tidak sederhana.

"Seperti gelombang pengungsi, ancaman krisis, pasokan minyak dunia dan nilai tukar mata uang," ucapnya.

Sebanyak 79 negara delegasi dan 33 kepala negara menghadiri pertemuan KAA di Jakarta dan Bandung Jawa Barat yang dihelat 19-24 April 2015.

(T014)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015