Jika mereka nantinya telah selesai tugas berlajar, 11 dokter umum itu, setelah menjadi dokter spesialis akan ditempatkan di Rumah Sakit umum Daerah (RSUD) Labuk Sikaping, sehingga pelayanan terhadap masyarakat dalam bidang kesehatan akan dapat diting
Lubuk Sikaping, Sumbar (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat menyatakan, untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis, 11 dokter umum didanai pendidikan dokter spesialis melalului pendanaan tugas belajar.

Bupati Pasaman, Benny Utama, di Lubuk Sikaping, Rabu, mengatakan, "Untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis di daerah ini, kita telah melakukan upaya, salah satunya dengan memberikan bantuan pendidikan bagi 11 dokter umum, di mana saat ini mereka tengah mengikuti tugas belajar di berbagai bidang keahlian".

"Jika mereka nantinya telah selesai tugas berlajar, 11 dokter umum itu, setelah menjadi dokter spesialis akan ditempatkan di Rumah Sakit umum Daerah (RSUD) Labuk Sikaping, sehingga pelayanan terhadap masyarakat dalam bidang kesehatan akan dapat ditingkatkan, dan masyarakat kita tidak akan kesulitan lagi dalam berobat," kata Benny.

Ia menambahkan, dengan adanya penambahan dokter spesialis, sesuai target yang dicanangkan, pemerintah ingin mewujudkan Kecamatan Lubuk Sikaping, sebagai Kota pendidikan, kota kesehatan dan kota hunian yang nyaman bagi warganya.

Bupati mengharapkan, nantinya bukan hanya warga Pasaman, namun masyarakat daerah tetangga dapat memanfaatkan jasa RSUD Lubuk Sikaping.

Sehubungan dengan itu, bupati setempat menjelaskan, 11 dokter yang tengah mengikuti tugas belajar itu yakni, satu orang spesialis penyakit dalam, satu orang spesialis bedah, tiga orang spesialis anak, satu orang spesialis neurologi, satu orang spesialis paru, dua orang spesialis kebidanan, satu orang spesialis THT, dan satu orang spesialis patologi klinik.

Dari 11 dokter umum yang tengah mengikuti pendidikan dokter spesialis tersebut, pada tahun 2015, lima dokter akan selesai pendidikannya dan bertugas di RSUD Lubuk Sikaping, yakni dokter penyakit dalam, penyakit bedah, penyakit paru, ilmu kesehatan anak, dan THT.

Sementara enam orang tenaga kesehatan lainnya, baru akan selesai pendidikannya pada tahun 2016 dan 2018, untuk mendukung kesiapan rumah sakit tersebut menjadi salah satu rujukan setidaknya bagi Provinsi Sumbar.

"Dengan jumlah dokter spesialis yang telah ada, ditambah dengan yang tengah mengikuti pendidikan, tentu telah memenuhi standar rumah sakit tipe C, dengan demikian ke depannya pelayanan spesialis pada masyarakat akan lebih optimal," jelasnya.

Pewarta: Eko Fajri
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015