Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L.P. Marsudi dan Menteri Luar Negeri Swedia Margot Wallstrom sepakat saling mendukung untuk mendapatkan posisi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).

"Indonesia dan Swedia saling memberikan dukungan untuk mendapatkan posisi anggota tidak tetap di DK PBB," kata Retno usai melakukan pertemuan bilateral dengan Wallstrom di sela Konferensi Asia Afrika 2015 di Jakarta, Rabu.

Menurut Retno, Indonesia akan mendukung Swedia menjadi anggota tidak tetap DK PBB pada periode 2017-2018, sementara Swedia akan mendukung Indonesia pada periode 2019-2020.

Swedia hadir dalam Konferensi Tingkat Tingggi Asia Afrika (KAA) sebagai peninjau.

"Kami senang menerima kehadiran Swedia dalam KAA sebagai negara peninjau. Bagi Indonesia, khususnya dalam konferensi ini, Swedia memiliki peran penting karena Swedia merupakan negara Uni Eropa pertama yang mengakui Palestina," ujar Retno.

Margot Wallstrom juga berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas kerja sama yang terjalin dalam upaya memberikan dukungan bagi solusi dua-negara (Israel dan Palestina).

"Swedia telah memutuskan untuk mengakui Palestina, dan sekarang kami melakukan kerja sama bilateral dengan tujuan memenuhi kebutuhan rakyat Palestina," ujar Wallstrom.

Dia juga berharap Swedia dapat berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang demokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik.

Salah satu isu hangat yang sedang dibahas di PBB adalah usul penambahan anggota Dewan Keamanan PBB. Indonesia mendukung usulan penambahan anggota DK PBB.

"Kita setuju ada perluasan anggota DK PBB. Namun, pada sisi lain DK PBB tentu kan harus lebih demokratis, veto harus dihapuskan. Ini akan menjadi situasi most unlike karena prosesnya sulit, dikunci oleh anggota DK PBB supaya tidak terjadi," kata Duta Besar Indonesia untuk PBB Desra Percaya.

Desra mengatakan posisi Indonesia realistis bahwa harus ada reformasi di PBB, yakni penambahan anggota dengan angka yang disepakati.


Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015