Mari kita bersama mencegah kekerasan, agresi, terorisme, dan ekstremisme
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Iran Hassan Rouhani dalam pidatonya pada acara pertemuan tingkat kepala negara-pemimpin Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA) mengajak pemimpin negara-negara Asia dan Afrika untuk bersama-sama melawan tindak terorisme, ekstremisme, dan kekerasan.

"Mari kita bersama mencegah kekerasan, agresi, terorisme, dan ekstremisme menyebar dengan mudah ke seluruh dunia dan menumpahkan darah orang-orang tidak berdosa," kata Presiden Rouhani di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu.

Rouhani mengatakan, terorisme dan ekstremisme sekarang ini menyebar luas ke banyak negara di Asia dan Afrika.

"Para teroris dan ekstremis, khususnya di Irak dan Suriah dan beberapa negara Afrika, melakukan metode paling barbar dalam membunuh orang-orang tidak bersalah untuk kepentingan politik mereka sendiri dan untuk menghancurkan infrastruktur dari negara-negara tersebut," ujar dia.

Presiden itu menyampaikan bahwa para ekstremis dan teroris mendapatkan dukungan logistik, finansial, intelijen dari beberapa "pemain" internasional dan regional yang ingin mencapai tujuan yang tidak sah.

"Sementara para sponsor mereka (teroris) mengabaikan fakta bahwa ketidakstabilan yang terus-menerus di negara-negara yang dilanda krisis akan membawa ketidakamanan ke seluruh dunia, termasuk negara-negara mereka sendiri," kata dia.

Oleh karena itu, Presiden Rouhani mengajak para pemimpin Asia- Afrika untuk menghidupkan kembali semangat Dasasila Bandung, yang dianggap dapat mencegah dan mengatasi berbagai konflik yang dihadapi negara-negara Asia dan Afrika sekarang ini.

"Walaupun pada era sekarang dunia mengalami perubahan yang sangat besar, prinsip dan nilai Dasasila Bandung harus tetap ada dalam agenda diplomasi global," ujarnya.

Dasasila

Pada kesempatan lain, Duta Besar India untuk Indonesia Gurjit Singh berpendapat bahwa Dasasila Bandung Dasasila Bandung adalah solusi yang sangat baik untuk mencegah dan menanggulangi konflik antar negara di kawasan Asia dan Afrika.

"Dari sudut pandang India, saya meyakini bahwa kontribusi terbaik dari KAA (Konferensi Asia Afrika) pada 1955 adalah Dasasila Bandung. Jika Anda membaca Dasasila, itu sebenarnya pedoman utama agar tidak terjadi konflik antara negara-negara (Asia-Afrika)," kata Dubes Gurjit Singh.

Dia meyakini, bila negara-negara di Asia-Afrika mempraktikkan isi dari Dasasila itu, konflik antarnegara dapat teratasi dengan cepat dan bahkan dapat dicegah.

"Jika setiap negara (Asia-Afrika) mengikuti Dasasila, hal itu akan mencegah timbulnya berbagai konflik dan menanggulangi banyak konflik, seperti yang terjadi sekarang ini," ujar dia.

Oleh karena itu, dia menekankan bahwa nilai-nilai dalam Dasasila Bandung perlu dihidupkan kembali karena dapat menjadi solusi bagi negara-negara Asia-Afrika untuk mengatasi konflik.

Dasasila Bandung adalah 10 poin hasil pertemuan Konferensi Asia-Afrika yang dilaksanakan untuk pertama kali pada 18-25 April 1955 di Bandung, Indonesia.

Dasasila Bandung berisi tentang pernyataan mengenai dukungan bagi perdamaian dan kerja sama dunia.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015