Munich (ANTARA News) - Pep Guardiola menyatakan ada perasaan cinta kepada para pemain Bayern Muenchen setelah ada "keajaiban" menang 6-1 atas sepuluh pemain Porto, Selasa (Rabu WIB), dan menempatkan mereka di semifinal Liga Champions.

Bayern butuh membalikkan defisit dua gol setelah secara mengejutkan pada Rabu lalu mereka kalah 3-1 di leg pertama di Porto, Bayern menciptakan lima gol yang menghancurkan pada babak pertama dan memenangkan perempat final dengan kemenangan agregat 7-4.

Ketua Karl-Heinz Rummenigge mengatakan kepada wartawan: "Kami telah melihat sesuatu yang ajaib "setelah Bayern menjadi tim pertama yang mencetak lima gol setelah pertandingan berlangsung 45 menit awal Liga Champions.

"Pada saat ini, sangat mudah untuk mencintai pemain saya," ujar Guardiola berseri-seri.

"Kami bermain sangat berbeda dengan leg pertama. Kami tidak bisa mencapai apa yang kita miliki tanpa perlawanan. Banyak terima kasih kepada pemain saya: mereka telah membuat saya sangat bahagia."

Kegembiraan di Allianz Arena terlihat jelas ketika celana Guardiola sempat terkoyak saat ia berteriak-teriak memberikan petunjuk dari sisi lapangan.

"Ah, ini tersobek. Ini tidak begitu buruk, saya nanti akan memakai yang baru untuk permainan selanjutnya," ujar pelatih asal Spanyol itu.

Robert Lewandowski mencetak dua gol, dan sekarang ia memiliki 22 gol di semua kompetisi, sementara Thomas Mueller, Jerome Boateng, dan Thiago Alcantara juga mencetak gol di babak pertama.

"Banyak orang berpikir kami tidak bisa melakukannya, tapi kami adalah Bayern Muenchen," kata Lewandowski.

"Kami tahu bahwa kami harus tancap gas, tapi untuk mendapat lima gol di babak pertama adalah benar-benar gila."

Mueller kini menjadi pencetak gol terbanyak Jerman dalam sejarah Liga Champions saat ia mencetak gol ke-27 di kancah Eropa.

"Kadang-kadang menyenangkan untuk bermain dengan punggung anda ada di dinding.

"Kita semua memiliki harapan, tapi tidak ada yang diharapkan."

Kapten Porto Jackson Martinez mencetak gol hiburan ketika tempo permainan menurun di babak kedua, tapi tim tamu pun berakhir dengan sepuluh orang ketika bek Ivan Marcano menerima kartu kuning kedua.

Pemain Bayern Xabi Alonso melengkapi kemenangan tuan rumah setelah mendapatkan tendangan bebas pada menit 88 sementara pelatih Porto Julen Lopetegui termangu di pinggir lapangan karena tersisih pada fase gugur.

Bayern berada di empat besar kompetisi Eropa untuk empat tahun berturut-turut.

Mereka akan meraih trofi pertama mereka untuk musim ini pada Sabtu jika mereka mengalahkan Hertha Berlin di kandang untuk merebut gelar juara Liga Jerman (Bundesliga) untuk ketiga kalinya secara beruntun dan menanti untuk treble Eropa, Piala dan juara liga.

Belum sempurna

Tapi Guardiola menolak keras ketika ditanya apakah pihaknya telah menciptakan sepak bola yang sempurna dalam 45 menit.

"Tidak, itu tidak sempurna. Itu bisa lebih baik, Julen Lopetegui membuat perubahan pada saat istirahat dan itu berbahaya di babak kedua," kata pelatih asal Spanyol itu.

"Anda tidak boleh lengah sekejap pun dalam pertandingan Liga Champions.

"Sekarang saya tak sabar untuk duduk di depan televisi dan menonton hasil undian pada Jumat.

"Kami memiliki kesempatan untuk memenangkan gelar liga Jerman pada hari Sabtu dan kemudian kita harus mempersiapkan untuk semifinal Piala Jerman melawan Borussia Dortmumd."

Catatan rekor kekalahan pertandingan tandang Porto di Eropa semakin bertambah setelah sebelumnya mereka juga kalah 6-1 di AEK Athens saat babak gugur Piala Klub European Champion tahun 1978.

Setelah kemenangan heroik di leg pertama mereka, Porto melepas pertandingan kunci Liga Portugis pada Minggu di Benfica dengan tim Lopetegui masih membuntuti pemuncak klasemen dengan hanya tiga poin.

"Babak pertama di Munich ini harus kami bayar semuanya, kami dihukum dan sekarang kita harus bangkit sendiri lagi," ujar Lopetegui menyesal.

"Bayern adalah salah satu tim top dunia dan menjadi favorit meraih juara."

"Kami berhasil mendapatkan kembali permainan di babak kedua dan itu bisa membuat Bayern gugup jika kita mampu mendapat gol kedua untuk membuat skor 5-2.

"Ketika Anda melihat hasil keseluruhan, Bayern pantas menang, tapi kami menunjukkan apa yang bisa kita lakukan di leg pertama, tapi di babak pertama tidak cukup baik."

(D011/T004)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015