Jakarta (ANTARA News) - Raja Jordania Abdullah II menganggap semangat yang dihasilkan dari Konferensi Asia Afrika pertama yang diadakan di Bandung pada tahun 1955 atau "Bandung Spirit" masih penting untuk menghadapi tantangan-tantangan di masa depan.

"Semangat dari prinsip-prinsip yang dihasilkan di Bandung saat itu penting untuk menghadapi ancaman dan tantangan negara-negara di Asia-Afrika di masa depan," ujar Raja Abdullah II dalam pidatonya di Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika yang diadakan di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu.

Raja Abdullah II menekankan prinsip-prinsip Bandung yang meliputi kesetaraan diantara negara-negara, kedaulatan penuh, hak yang sama untuk setiap orang, kerja sama pembangunan dan keadilan global, menjadi landasan kokoh bagi Asia-Afrika untuk menciptakan keadaan kawasan yang lebih baik.

Dia mencontohkan, pada Konferensi Asia Afrika pertama pada tahun 1955 para negara-negara anggota sepakat untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina. "Namun, siapa yang saat itu bisa membayangkan, hingga hari ini Palestina masih tidak memiliki wilayah yang pasti," ujar dia.

Abdullah II menekankan bahwa masalah Palestina adalah masalah dunia dan Peringatan 60 tahun KAA bisa menjadi sarana untuk menyelesaikan apa yang sudah dimulai sejak bertahun-tahun lalu.

"Kegagalan menegakkan keadilan dunia hanya akan menyebarkan bibit perpecahan ke seluruh dunia. Mari kita bersatu dan bertindak bersama untuk menyelesaiakan permasalahan Palestina dan Israel," tuturnya.

Solidaritas antara masyarakat Asia dan Afrika, lanjut Abdullah II, telah membantu negara-negara dari kedua benua untuk menjadi kekuatan yang menentukan dalam urusan-urusan internasional. "Oleh karena itu, Asia-Afrika harus memanfaatkan posisi ini untuk menciptakan masa depan yang didambakan rakyat, yaitu perdamaian dan kesejahteraan yang dapat menghubungkan, atau bahkan, mengubah dunia," ujarnya.

Sementara pada Rabu (22/4), hari keempat penyelenggaraan Peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA), diadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) antara para kepala negara dan kepala pemerintahan Asia-Afrika, yang berlangsung dari pukul 09.15 WIB-17.30 WIB.

Acara yang dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo itu dihadiri oleh puluhan pemimpin negara maupun pemerintahan seperti Sultan Brunei Darussalam Hasanal Bolkiah, Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping, Raja Swaziland Mswati III, Perdana Menteri Palestina Rami Al Hamdallah, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe, Raja Jordania Abdullah II, Presiden Iran Hassan Rouhani dan PM Thailand Jenderal Prayut Chan O Cha.

Pewarta: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015