Kudus (ANTARA News) - Sekitar 200-an hektare tanaman padi yang tersebar di dua desa di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terendam banjir sehingga petani setempat mengalami gagal panen pada musim tanam kedua tahun ini.

Menurut Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Pertanian Kecamatan Undaan Nur Huda di Kudus, Rabu, areal sawah yang tergenang banjir di antaranya di Desa Wonosoco tercatat mencapai 140-an hektare dari total lahan seluas 470 hektare.

Selain itu, kata dia, banjir juga merendam tanaman padi petani di Desa Berugenjang seluas 60-an hektare dari total luas 209 hektare.

Akibat bencana banjir tersebut, kata dia, petani mengalami kerugian cukup banyak karena tercatat sudah tiga kali tanam, namun lagi-lagi terendam banjir.

Sebagian besar dari mereka, kata dia, memilih tidak melanjutkan tanam karena kehabisan modal, sedangkan yang lainnya masih ada yang mencoba peruntungan kembali menanam dengan harapan curah hujan mulai berkurang.

Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kudus Budi Santosa mengungkapkan, hingga kini memang masih ada lahan yang masih menyelesaikan proses tanam yang jumlahnya diperkirakan hanya 20-an persen.

"Tutup tanam MT II diperkirakan berakhir pada bulan ini," ujarnya.

Lahan yang belum selesai ditanami, yakni di Desa Karangrowo dan Ngemplak, Kecamatan Undaan.

Demikian halnya, kata dia, hal serupa juga terjadi di Desa Wonosoco dan Berugenjang karena ada petani yang melakukan tanam ulang setelah beberapa kali gagal tanam akibat sawahnya terendam banjir.

Meskipun ada lahan yang tergenang banjir, Dinas Pertanian Kudus optimistis target produksi padi selama 2015 sebanyak 159.190 ton gabah kering giling (GKG) bisa tercapai.

Adapun total luas sawah di Kabupaten Kudus yang tesebar di sembilan kecamatan mencapai 20.653 hektare.

Dari total luas tersebut, sekitar 14.929 hektare di antaranya merupakan sawah irigasi teknis dan sisanya merupakan sawah tadah hujan.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015