Jakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengharapkan penyerapan belanja pemerintah untuk keperluan proyek-proyek infrastruktur mulai berjalan efektif pada Mei 2015.

"Kita sudah melakukan konsolidasi dan melihat progress-nya, kita yakin Mei sudah ada improvement (peningkatan)," katanya saat ditemui di Jakarta, Rabu.

Askolani menjelaskan beberapa kementerian terkait yang mendapatkan alokasi belanja modal terbanyak, telah berupaya untuk mendorong percepatan belanja setelah selesai menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

Misalkan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, tambah dia, Direktorat Jenderal Bina Marga dan Direktorat Jenderal Cipta Karya sudah menyelesaikan DIPA. Namun, masih ada penundaan penyerahan DIPA dari direktorat jenderal lainnya.

"Penyerapan ini tergantung eksekusi. Eksekusi selain kecepatan, kita juga harus hati-hati, dan nampaknya Kementerian PU sudah antisipasi proses bidding, cuma sayangnya tinggal menunggu DIPA," kata Askolani.

Selain itu, Askolani memastikan kementerian lainnya yang terkait dengan belanja modal seperti Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pertanian telah berkomitmen untuk menyerahkan DIPA paling lambat pada Mei.

Askolani tidak khawatir, perlambatan penyerapan belanja modal serta penerimaan pajak yang relatif lebih rendah dibandingkan periode tahun lalu, bisa mempengaruhi kinerja anggaran yang mulai tercatat defisit sejak awal tahun.

"Kalau defisit, berdasarkan pengalaman kita fluktuatif. (Misalnya) kalau sekarang (defisitnya) 50 bukan berarti akan naik jadi 60 atau 70, tidak begitu. Karena bisa turun ke 20 atau 30 kemudian naik, dan diujungnya (sesuai target) 1,8 persen terhadap PDB," katanya.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015