Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia menjalin kerja sama dengan Afrika Selatan untuk turut serta dalam Joint Trade Commission (JTC) kedua negara pada Juni mendatang.

Kepala BKPM Franky Sibarani dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu, menilai keberadaan JTC merupakan langkah awal untuk menggalang kerja sama untuk mendorong kenaikan investasi dari Afrika Selatan ke Indonesia.

"Kami akan mendukung kegiatan JTC tersebut. Namun perlu dibentuk komisi investasi agar dialog antar-investment officer maupun dengan pelaku usaha dapat berjalan lebih efektif," katanya.

Secara khusus, Franky akan menugaskan Direktur Promosi Sektoral BKPM untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan sehingga pada pelaksanaannya nanti kerja sama investasi yang nyata dapat dihasilkan dan menguntungkan kedua belah pihak.

Dalam pertemuan dengan Menteri Perdagangan dan Industri Afrika Selatan, Rob Davies, di Jakarta, Selasa (21/4), Franky mengundang seluruh delegasi bisnis Afrika Selatan yang akan hadir dalam forum JTC untuk mengunjungi dan melihat beberapa fasilitas Kawasan Ekonomi Khusus.

KEK yang akan dipantau diantaranya Tanjung Lesung, Sei Mangke, Kuala Tanjung atau kawasan ekonomi khusus di Indonesia bagian timur.

Menteri Perdagangan dan Industri Rob Davies mengungkapkan pertemuan dengan beberapa perwakilan pemerintah Indonesia, yaitu Kepala BKPM, Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian, merupakan upayanya untuk meningkatkan kerja sama ekonomi Indonesia dan Afrika Selatan.

Diakui Davies, peningkatan kerja sama ekonomi antar kedua negara bernilai penting karena Indonesia dianggap sebagai negara yang memiliki kekuatan ekonomi terbesar diantara negara-negara ASEAN lainnya.

"Melalui forum JTC, hubungan perdagangan dan investasi antara Afrika Selatan dan Indonesia dapat dipererat," kata Davies.

Misi dan isu terkait bidang investasi yang akan diangkat oleh Afrika Selatan dalam forum JTC adalah bidang infrastruktur, pariwisata, pengolahan agro dan perlengkapan jalur rel.

Berdasarkan data BKPM, nilai investasi Afrika Selatan di Indonesia tercatat relatif rendah. Selama periode 2010-2014, investasi Afrika Selatan berada di peringkat ke-56 dari total 108 negara dengan total investasi sebesar 1,69 juta dolar AS dari tiga proyek.

Lokasi sebaran proyek hanya terdapat di provinsi Bali yakni sekitar 70 persen dengan nilai 1,19 juta dolar AS, dan sisanya terdapat di DKI Jakarta senilai 0,5 juta dolar AS.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015