Masyarakat juga harus mendukung ini"
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Bambang Heru Tjahjono mengatakan akan bekerjasama dengan Facebook untuk menyisir dan menutup akun-akun yang memuat informasi asusila (esek-esek).

"Kita akan kerjasama dengan Facebook, konten-konten mana yang terkait dengan pornografi, untuk memblok akun-akun itu," katanya di Jakarta, Rabu, menanggapi maraknya media sosial yang digunakan untuk bisnis prostitusi.

Ia mengatakan, selain Facebook, pemerintah juga akan bekerjasama dengan berbagai media sosial lainnya seperti Twitter.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengharapkan masyarakat berperan serta dalam menangani penggunaan media sosial untuk tindakan asusila ini.

"Masyarakat juga harus mendukung ini, dengan terus ikut serta memonitoring akun-akun mana yang terkait konten dan melaporkannya ke kita," katanya.

Tanpa partisipasi aktif masyarakat, sulit bagi pemerintah untuk dapat mengawasi semuanya, apalagi media sosial bersifat pribadi dan fleksibel, sambung dia.

Kementerian Kominfo telah menyeru masyarakat untuk menggunakan fasilitas penanda (flagging) pada media sosial Twitter, Youtube dan Facebook bagi akun-akun yang memiliki konten negatif.

Media Sosial kini marak digunakan untuk bisnis asusila. Kasus pembunuhan Deudeuh Alfisahrin yang berakun Tata Chuby telah mengungkap penggunaan media sosial untuk tindakan asusila.





Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015