Pasti sesuai jadwalnya, diupayakan sesuai target. Kalau proyek `single year`, Desember pasti selesai,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengaku optimistis penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2015 akan berjalan sesuai target hingga akhir tahun ini.

"Pasti sesuai jadwalnya, diupayakan sesuai target. Kalau proyek single year, Desember pasti selesai," kata Basuki usai penutupan "Konsultasi Regional 2015" di Kemenpupera, Jakarta, Rabu.

Basuki menjelaskan lambatnya penyerapan anggaran per 20 April 2015 masih 2,41 persen dipengaruhi oleh perubahan nomenklatur dan daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) baru disusun bulan lalu, Maret 2015.

Dia menyebutkan hingga saat ini sudah ditandatangani proyek senilai Rp20 triliun serta Rp9 trililun "multiyears" yang turut menyumbang terhadap penyerapan anggaran.

"Kalau 15 persen saja uang muka, maka sudah (terserap) Rp3 triliunan, itu dai uang muka yang baru tender, sedangkan untuk multiyears pasti bisa," katanya.

Selain itu, lanjut dia, percepatan penyerapan anggaran juga akan dilakukan dengan mengejar DIPA dan satuan kerja dengan menambah alat dan sumber daya manusia (SDM).

"Karena perubahan nomenklatur dan orang-orangnya, kami hanya boleh membelanjakan rutin, belanja pegawai saja, rutin pembiayaan jalan tidak boleh. Jadi aturannya memang bagitu," katanya.

Alokasi APBN 2015 untuk Kemenpupera sebesar Rp84,91 triliun dan mendapatkan tambahan APBNP 2015 sebesar 40 persen atau Rp33,63 triliun.

Namun, penyerapan anggaran baru 2,41 persen dari rencana 11,7 persen per 20 April 2015, sementara waktu efektif tinggal tujuh sampai delapan bulan.

Saat ini, progres fisik baru mencapai 3,39 persen dari rencana 12,88 persen dan progres yang harus dicapai Rp14,46 triliun per bulan atau Rp578,45 miliar per hari.

"Penyerapan akan dipercepat, hitungannya matematik, orang menagih sesuai prosenya, misalnya 20 persen atau 40 persen progres baru boleh menagih," katanya.

Terkait peningkatanan jumlah pagu indikatif 2016, Basuki mengatakan akan memperbanyak kontrak "multiyears", memperbesar paket dan menggenjot tender.

"Mungkin Agustus, karena setelah tender, desain dan lahan juga akan dipercepat," katanya.

Kemenpupera memperoleh pagu indikatif 2016 sebesar Rp102,56 triliun atau lebih rendah dari APBN Perubahan 2015 senilai Rp118,54 triliun.

Menpupera melalui surat Nomor KU.01.01-Mn/270 tertanggal 20 Maret 2015 perihal Rencana dan Usulan Pendanaan Program dan Kegiatan Kemenpupera Tahun 2016, sebenarnya mengajukan kebutuhan pendanaan 2016 sebesar Rp178,22 triliun.

Namun, dalam arahan Menteri Keuangan saat pramusrenbangnas, belanja pusat, selain yang telah dialokasikan sebesar Rp807,70 triliun, Kemenpupera mendapat Rp102,56 triliun.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015