Jadi, mereka ke sini untuk perkenalan. Ternyata banyak kemiripan antara industri di Indonesia dan Afrika Selatan, di mana pada dasarnya, industrinya berasal sumber daya alam, lalu ditingkatkan nilai tambahnya,"
Jakarta (ANTARA News) - Negara Afrika Selatan tengah menjajaki kerja sama dengan Indonesia yang diawali dengan pertemuan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Afrika Selatan Rob Davies dan Menteri Perindustrian RI Saleh Husin.

"Jadi, mereka ke sini untuk perkenalan. Ternyata banyak kemiripan antara industri di Indonesia dan Afrika Selatan, di mana pada dasarnya, industrinya berasal sumber daya alam, lalu ditingkatkan nilai tambahnya," ujar Plt Dirjen Kerjasama Industri Internasional Diah Winarni di Jakarta, Rabu.

Diah mengatakan, dengan banyaknya kemiripan sifat industri antara Indonesia-Afrika Selatan, kedua negara ingin mengarahkan kerja sama perdagangan yang bersifat saling melengkapi untuk menghindari kompetisi.

"Kalau sifatnya komplementari akan saling menumbuhkan. Apa yang mereka tidak miliki, namun Indonesia miliki serta sebaliknya," ujar Diah.

Menurutnya, Afrika Selatan tidak memiliki komoditi yang dimiliki Indonesia, seperti karet, kakao dan minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO), sehingga kerja sama keduanya bisa mengarah pada komoditi tersebut setelah melalui proses setengah jadi.

Selain itu, lanjut Diah, Afrika Selatan juga tidak memiliki beberapa macam buah yang tumbuh di Indonesia, sehingga bisa mengimpornya dalam bentuk buah kaleng dari tanah air.

Sementara itu, Diah mengatakan bahwa Indonesia bisa mempelajari tentang pengolahan emas yang dilakukan di Afrika Selatan, karena negara tersebut merupakan penghasil emas terbesar.

"Di sana juga ada pusat pelatihan tentang emas. Indonesia butuh diklatnya, jadi kita bisa belajar di sana," ujar Diah.

Menurut Diah, Afrika Selatan juga ingin meningkatkan investasinya di Indonesia melalui join venture dengan investor setempat.

Namun, tambahnya, hal tersebut perlu dibicarakan lebih dalam melalui pertemuan bisnis dengan para investor yang berasal dari kedua negara.

Pewarta: Sella Panduarsa Garetta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015