Balikpapan (ANTARA News) - Daerah juga berpeluang memiliki dan membina atlet berprestasi bila memiliki komitmen, terutama dengan mendorong pembentukan konsorsium pembiayaan olah raga.

"Di daerah tentu banyak perusahaan yang bonafide. Pemerintah setempat bisa mendorong pembentukan konsorsium perusahaan-perusahaan itu untuk membantu membiayai olahraga," kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin di Balikpapan, Jumat.

Rosimin menegaskan, komitmen itu harus dalam jangka panjang dan paling singkat lima tahun sebab hanya dalam rentang waktu itulah pembinaan olahraga baru bisa dilihat hasilnya. Ia mencontohkan yang dilakukan klub bulutangkis PB Djarum yang berada di bawah pembinaan PT Djarum Kudus melalui Djarum Foundation.

"Kami mulai sejak 1969," kata Rosimin. Selama itu pembinaan terus berkelanjutan. Hasilnya adalah sejumlah nama tenar dari cabang bulutangkis seperti Ivana Lie, Christian Hadinata, Fung Permadi, Susi Susanti, Alan Budikusuma, Denny Kantono, dan Kartono.

"Hasilnya tidak hanya bagi Djarum, tapi untuk Indonesia," ujar Rosimin.

Di sisi lain, dia mengakui bahwa tidak banyak perusahaan atau pengusaha yang mau menyisihkan keuntungannya untuk membina olahraga. Apalagi secara ekonomi membina olahraga tidak langsung memberi keuntungan finansial. Bagi Djarum yang telah puluhan tahun membina olahraga pun terjadi seperti itu.

"Keuntungan bagi perusahaan itu nama baik. Itu pun kalau mau disebut keuntungan," kata Rosimin. Sebab itulah, tegasnya, diperlukan peran pemerintah, setidaknya untuk memulai agar para pengusaha dan perusahaannya mau mengucurkan dananya membina olahraga di daerah.

Yoppy Rosimin bersama Christian Hadinata hadir di Balikpapan untuk mengawali kegiatan pencarian bakat pebulutangkis anak-anak dan remaja. Bakat-bakat yang terpilih nantinya akan mendapatkan beasiswa bulutangkis dan berlatih di PB Djarum di Kudus.

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015