"Kami akan bermain tanpa beban, bermain terbaik dan maksimal. Mereka adalah wakil tuan rumah maka kami harus siap bermain lelah," kata Liliyana seperti dilansir Tim Humas dan Media Sosial Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang diterima Antara di Jakarta, Jumat malam.
Atlet bulu tangkis yang akrab disapa Butet itu juga akan mewaspadai untuk tidak terpengaruh setiap keputusan wasit dan hakim garis dalam pertandingan semifinal.
Catatan pertemuan Tontowi/Liliyana dengan Xu/Ma adalah 7-10 dengan pertemuan terakhir pada Prancis Terbuka 2014 yang dimenangkan pasangan campuran unggulan Indonesia itu 21-17 dan 21-16.
Pelatih ganda campuran PBSI Enroe Suryanto mengaku pasangan Tontowi/Liliyana telah menyiapkan strategi untuk menghadapi Xu/Ma.
"Kita lihat nanti di lapangan seperti apa. Owi/Butet tidak boleh monoton dan harus siap dengan setiap perubahan lawan," kata Enroe.
Dalam putaran perempat final yang berlangsung Jumat di Wuhan Sports Center Gymnasium, Tontowi/Liliyana mampu menyingkirkan pasangan Lu Kai/Huang Yaqiong dalam pertandingan selama 37 menit dengan skor 21-9 dan 21-11.
"Mereka belum bermain secara mantap. Saat meraih poin sama, kami mengejar dan mereka masih lengah. Apalagi Lu Kai sebelumnya juga bermain pada partai ganda putra. Dia mungkin lelah sehingga kami dapat mengambil keuntungan itu," ujar Liliyana.
Kesuksesan langkah Tontowi/Liliyana dalam kejuaraan berhadiah total 200 ribu dolar AS itu tidak diikuti pasangan ganda campuran lain Indonesia Praveen Jordan/Debby Susanto.
Pasangan Praveen/Debby dipaksa menyerah oleh ganda campuran Hong Kong Chun Hei Reginald Lee/Hoi Wah Chau dengan skor 21-14, 15-21, dan 20-22 dalam pertandingan selama 58 menit.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
