Pangkalpinang (ANTARA News) - Pemerintah Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung segera merenovasi makam Belanda atau kerkorf agar menjadi lebih menarik guna menunjang pariwisata dan keindahan kota.

Sekretaris Dinas Tata Kota Pangkalpinang, Suriyanto, Jumat, mengatakan, renovasi terhadap Kerkorf harus dilakukan melihat kondisinya yang terlihat kumuh dan tidak rapi.

Renovasi dilakukan dengan cara menata ulang kerkorf seperti taman untuk membuatnya kelihatan menarik.

"Kita lihat saja sekarang kondisi kerkorf kumuh dan tidak tertata. Untuk itu kami akan tata kuburan Belanda itu seperti taman agar kelihatan lebih indah," ujarnya.

Menurut dia, renovasi akan dilakukan dengan bercermin dari sejumlah lokasi kuburan di daerah lain di Indonesia, salah satunya kuburan di Semarang.

"Yang jelas kami akan ubah tamannya menjadi lebih bagus. Kita lihat di daerah lain seperti Semarang, kuburannya tidak terkesan kumuh tetapi tertata rapi," katanya.

Ia menyebutkan, kerkorf merupakan titik pariwisata yang harus dijaga dan ditata agar tetap menarik. untuk penataannya nanti, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Disbudparpora.

Sementara Kabid Destinasi Pariwisata Disbudparpora Kota Pangkalpinang, Pandiar mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi terkait renovasi kerkorf.

"Dinas Tata Kota akan memperbagus tamannya, sedangkan kami akan merehab pagarnya," ujarnya.

Dikatakannya, pihaknya akan terlebih dahulu menyulap pagar kerkorf menjadi lebih cantik. Setelah itu baru Dinas Tata Kota mempercantik taman. Rencana pembaharuan pagar itu akan dilakukan pada Mei 2015.

"Sekarang kami masih persiapan. Kami masih mendisain seperti bentuk pagar yang akan dibangun. Yang jelas kami akan membuat gapura juga di pintu masuknya," katanya.

Ia menilai, renovasi kerkorf sangat perlu dilakukan mengingat kuburan Balenda itu adalah salah satu cagar budaya yang harus dijaga dan dilindungi.

"Saat ini kondisi makam itu sangat memperihatinkan, untuk itu perlu direnovasi. Kalau sudah bagus dan indah mungkin kami akan tempatkan penjaga. Selain itu makam tersebut agar dijadikan destinasi wisata," katanya.

Pewarta: Ongku Sutan Harahap
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015