Bandung (ANTARA News) - PT Pos Indonesia menargetkan pendapatan senilai Rp5,6 triliun pada 2015 dengan menggenjot bisnis kiriman paket dan filateli.

"Penguatan di sektor bisnis kiriman paket dan filateli, terutama penjualan materei digenjot tahun ini. Target pendapatan sekitar Rp5,6 triliun, dan triwulan pertama sudah on the track," kata Direktur Utama PT Pos Indonesia Budi Setiawan di Bandung, Sabtu.

Ia menyebutkan, dengan target pendapatan Rp5,6 triliun artinya ada pertumbuhan sekitar 30 persen dibanding pendapatan tahun 2014.

Salah satu potensi besar pertumbuhan tahun 2015, kata Budi antara lain dari layana paket kiriman menyusul tingginya bisnis perdagangan online ata e-commerce yang pertumbuhan bisnis itu mencapai 40 persen.

Beberapa operator pasar online saat ini sudah menjalin kerja sama untuk penggunaan paket kiriman Pos Indonesia.

"Pertumbuhan bisnis e-commerce di Indonesia saat ini cukup sugnifikan, sekitar 40 persen, dan itu akan terus tumbuh. Pos Indonesia jadi partner pengiriman barangnya," kata Budi

Sedangkan pertumbuhan lain dari jasa pengiriman uang dan ritel, serta selebihnya dari pendapatan logistik dan layanan usaha lainnya.

Selain itu Pos Indonesia juga menggenjot pendapatan dari sektor filateli, salah satunya dari penjualan materei. Menurut Budi pihaknya telah melakukan pencetakan materei baru dengan sistem dan alat pengaman hologram yang sulit dipalsukan.

"Kami sudah mencetak materei dengan sistem pengaman mutakhir, diharapkan tahun ini penjualan divisi filateli dalam hal ini materei meningkat," katanya.

Sama halnya untuk layanan logistik, menurut Budi pihaknya terus menggenjot dengan melakukan penyempurnaan pelayanan dan beberapa strategi pemasaran layanan logistik yang lebih optimal lagi.

Sementara itu tahun ini, Pos Indonesia akan merambah bisnis perhotelan. Sebanyak dua lokasi hotel sudah disiapkan dan sudah memiliki izin pembangunan hotel itu.

"Izinnya sudah kita kantongi, pembangunanya tinggal membutuhkan waktu. Harusnya selesai 2015, namun tahun ini baru mulai dan akan tuntas 2016," katanya.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015