... pria bernama Joel Rifkin (51) membunuh 17 pekerja seks dalam kurun waktu empat tahun...
Jakarta (ANTARA News) - Pembunuh wanita penyedia pelayanan seks secara online bernama Deudeuh Alfisahrin alias Tata alias Empi (26) di kamar kontrakannya kawasan Tebet, Jakarta Selatan, menghiasi pemberitaan media pada pertengahan bulan ini.

Tak hanya di kota ini, pembunuhan pekerja seks juga kerap terjadi di kota-kota luar negeri. Di kota Gary, Indiana, Amerika Serikat misalnya, Daren Vann (43) membunuh Afrika Hardy, pekerja seks berusia 19 tahun pada Oktober tahun lalu di motel bagian barat kota Gary.

Vann bertemu dengan Hardy setelah melihat iklan di salah satu situs penyedia jasa seks. Menurut hasil otopsi, Hardy dicekik sebelum menghembuskan nafas terakhir.

Di Falkirk, Skotlandia, seorang penjual mobil bernama Steven Mathieson (38) membunuh pekerja seks dengan menusuknya sebanyak 44 kali.

Pembunuhan pada akhir tahun lalu itu bermula saat Mathieson mengajak Maurer (23) untuk bertemu di rumahnya pukul 23.00 waktu setempat. Selang beberapa menit, Mathieson yang baru saja menggunakan kokain, langsung menikam si pekerja seks dan memotong tenggorokannya.

Menurut laman Mail Online, kejadian ini berlangsung beberapa saat setelah Mathieson menidurkan anaknya di kamar dan istrinya sedang bekerja di malam hari. Mathieson mengakui semua perbuatannya di Pengadilan Tinggi Glasgow pada 2 April 2015.

Yang lebih sadis lagi, seorang pria bernama Joel Rifkin (51) membunuh 17 pekerja seks dalam kurun waktu empat tahun. Para korbannya dibuang di sungai dan daerah berhutan di Long Island, New York, Amerika Serikat.

New York Daily News mewartakan, Rifkin membunuh pekerja seks dengan rentang umur 18 hingga 45 tahun. Pembunuhan ini terjadi pada akhir tahun 1980an hingga awal 1990an.

Salah satu korbannya adalah Heidi Balch (25), seorang pekerja seks yang dimutilasi Rifkin dan membuang bagian tubuhnya di tempat yang berbeda-beda.

Jangan lupa legenda pembunuhan, Jack The Ripper, pada abad ke-19 di London. Identitas aslinya sampai sekarang masih "entah siapa". Ada yang menduga dia seorang ningrat psikopat, politisi, dan sebagainya. 

Jack The Ripper membunuh belasan pekerja seks komersial London, dan semua korbannya... berambut pirang. 

Penerjemah: Try Essra
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015