Kalau memang tidak ada tambahan air hujan dalam beberapa jam air di Tuban dan Lamongan, akan turun
Bojonegoro (ANTARA News) - Unit pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, masih memberlakukan siaga banjir di daerah hilir. namun ada kencenderungan ketinggian air mulai menurun.

"Ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro, sejak pagi tadi mulai turun menjadi 13,97 meter.  Padahal sehari lalu sempat bertahan dengan ketinggian 14,02 meter," jelas Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Minggu.

Menurut dia, karena ketinggian air Bengawan Solo turun, maka pemantauan ketinggian air di Bojonegoro, yang semula 1 jam sekali, menjadi tiga jam sekali.

Ia memperkirakan air Bengawan Solo di daerah hilir Jawa Timur, akan terus menurun, sebab banjir yang terjadi di Ngawi, juga hulu, Jawa Tengah, juga sudah turun.

"Sepanjang hari ini tidak ada tambahan air hujan lokal, juga dari daerah hulu, Jawa Tengah, debit Bengawan Solo akan terus menurun," katanya.

Meski demikian, menurut dia, ketinggian air di daerah hilir Tuban dan Lamongan, masih akan naik, dalam beberapa jam ke depan, sebelum akhirnya turun.

Sesuai data di UPT Bengawan Solo, ketinggian air Bengawan Solo di Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, Lamongan, masing-masing 7,62 meter, 5,47 meter, 4,12 meter dan 1,87 meter.

"Kalau memang tidak ada tambahan air hujan dalam beberapa jam air di Tuban dan Lamongan, akan turun," tandasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, hujan masih akan tetap diwaspadai selama April karena berpotensi menimbulkan banjir.

"Sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, curah hujan yang terjadi selama April masih tinggi," paparnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo, menambahkan kewaspadaan tetap dilakukan, meskipun ada kencenderungan debit Bengawan Solo di daerahnya turun.

"Meluapnya Bengawan Solo yang terjadi kali ini tidak membawa dampak kerugian, sebab genangan banjir yang terjadi tidak menimbulkan kerusakan areal pertanian, juga lainnya," tuturnya.

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015