Hong Kong (ANTARA News) - "Rumah Indonesia" kembali tampil dalam pameran dagang ke-30 cinderamata dan produk premium Hongkong (Hong Kong Gifts and Premium Fair) 2015, dengan menampilkan aneka cinderamata serta kerajinan tangan dari 25 usaha mikro kecil menengah pada 27-30 April.

Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Erni Guntarti Cahyo Kumolo dalam pidato pembukaannya di Hong Kong, Senin mengatakan tahun ini merupakan keikutsertaan Indonesia yang kedua, setelah pada tahun sebelumnya Indonesia mendapat transaksi cukup besar.

Ia mengatakan pada kegiatan yang sama setahun silam, Indonesia meraih transaksi sebesar 338 ribu dolar AS dan prospective order 5,4 juta dolar AS.

"Kali ini Dekranas dan Kemendag serta Kementerian KUKM,  menghadirkan Rumah Indonesia di area seluas 126 meter persegi, yang menampilkan produk kreatif terbaik 25 usaha kecil menengah mikro dari seluruh Indonesia," kata Erni.

Ia mengatakan seluruh produk kreatif yang ditampilkan seperti fashion, aksesori, perhiasan, keramik, dekorasi rumah dan kertas, mereflesikan beragam seni, budaya dan tradisi Indonesia.

"Sebagai pelengkap keunikan budaya Indonesia, juga ditampilkan demonstrasi membatik. Batik merupakan kain tradisional Indonesia yang telah dinyatakan UNESCO sebagai salah satu warisan budaya," ungkap Erni.

Wakil Direktur Eksekutif Dewan Pengembangan Perdagangan (Hong Kong Trade Development Council/HKTDC) -- pihak penyelenggara pameran -- Benjamin Chau mengatakan Hong Kong Gifts and Premium Fair merupakan pameran dagang terbesar untuk cinderamata dan produk premium.

Pada pameran tahun lalu diikuti 4.130 peserta dengan pengunjung mencapai 51.358 yang sebagian besar adalah pembeli potensial. "Tahun ini jumlahnya tidak jauh berbeda," ujarnya.

Benjamin Chau berharap akan lebih banyak pengusaha Indonesia yang dapat mempromosikan diri baik melalui kegiatan tersebut maupun kegiatan pameran dagang lainnya.

Konsulat Jenderal Hong Kong dan Makau Chalief Akbar mengatakan ajang pameran dagang seperti Hong Kong Gifts and Premium Fair merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk dapat memperkenalkan produk unggulannya, tidak saja kepada pasar Tiongkok baik daratan maupun kepulauan, tetapi juga pasar dunia.

"Pameran ini diikuti oleh beberapa negara, dan dikunjungi oleh banyak buyer (pembeli) potensial juga. Jadi sangat mendukung pengusaha Indonesia mempromosikan produk unggulannya," katanya.

"Lebih khusus, ajang tersebut dapat menjadi sarana untuk meningkatkan volume perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok," kata Chalief.

Pewarta: Rini Utami
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015