Kupang, NTT (ANTARA News) - Kepala Polda NTT, Brigadir Jenderal Polisi Endang Sunjaya, mengatakan, jaringan teroris sulit berkembang di daerah itu.

"Karena toleransi dan kerukunan umat beragama di NTT terlalu kuat, dan bisa menangkal masuknya jaringan teroris ataupun ISIS ke daerah ini,: kata Sunjaya, dalam pertemuan bersama tokoh lintas agama dan pemuda di Kupang, Senin.

Pertemuan itu untuk membahas berbagai permasalahan pembangunan, termasuk masalah penangkapan seorang teroris di Labuan Bajo Manggarai dan upaya pencegahan.

"Saya tidak terlalu kuatir dengan masuknya jaringan teroris, ISIS dan lainnya karena saya melihat kerukunan beragama di daerah ini sangat kuat," katanya.

Umat di seluruh NTT memiliki tekad yang sama untuk menolak kehadiran oknum ataupun kelompok yang ingin merusak kebersamaan di daerah ini.

Berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Jaringan teroris mudah berkembang karena kerukunan diantara umat beragama tidak sekuat seperti di NTT.

Menurut dia, hal yang paling penting dan menjadi fokus perhatian Polda NTT saat ini adalah masalah penjualan manusia yang menjadi sorotan nasional.

Dalam kaitan ini, Polda NTT mendorong pemerintah daerah untuk menyiapkan keterampilan anak-anak sebelum dikirim menjadi TKI di luar negeri.

Jika anak-anak sudah memiliki keterampilan yang cukup, maka mereka bisa bekerja di luar negeri dengan baik dan bisa memberi manfaat untuk keluarga dan daerah, katanya.

Selain masalah penjualan manusia, Polda NTT juga lebih fokus pada penanganan masalah narkoba.

Saat ini Polda NTT terus melakukan koordinasi dan peningkatan pengamanan di wilayah perbatasan untuk mencegah masuknya barang haram itu ke NTT.

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015