"Hal ini sejalan dengan kebutuhan impor dunia, yaitu berupa 67 persen produk manufaktur dan 33 persen produk primer,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel akan melakukan misi dagang ke sejumlah negara di Uni Eropa, termasuk Denmark, Italia, dan Polandia, guna meningkatkan ekspor nonmigas nasional, yang ditargetkan tembus 458,8 miliar dolar AS pada 2019. 

"Misi dagang dan investasi ke negara-negara Uni Eropa kali ini bertujuan untuk meningkatkan ekspor ke pasar Eropa dan mengundang para investor untuk lebih berpartisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi Indonesia," kata Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Ari Satria, dalam jumpa pers, di Jakarta, Senin.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel akan melakukan misi dagang dan investasi ke Eropa pada 29 April sampai dengan 4 Mei 2015.

Ari mengatakan, rangkaian kegiatan delegasi selama di Eropa nantinya terdiri dari pertemuan bilateral antara Mendag dengan para menteri yang membidangi ekonomi dan perdagangan, khususnya di Denmark, Italia, dan Polandia, serta ada forum bisnis, business matching, dan one on one business meeting.

Misi dagang diikuti 36 orang delegasi bisnis Indonesia yang bergerak di bidang makanan olahan, tekstil dan produk tekstil (TPT), kelapa sawit dan turunannya, besi dan baja, produk perikanan, ban, plastik, kopi olahan, jasa konsultansi (consulting), dan jasa transportasi.

Ari menambahkan, pihaknya tengah menyusun strategi pendekatan pasar ekspor ke Eropa, salah satunya mempertahankan pasar yang telah dibangun, baik tradisional maupun nontradisional, dan strategi memperluas pasar baru serta peningkatan ekspor produk bernilai tambah.

Struktur produk ekspor Indonesia akan diubah dari 37 persen produk manufaktur dan 63 persen produk primer, menjadi 65 persen produk manufaktur dan 35 persen produk primer.

"Hal ini sejalan dengan kebutuhan impor dunia, yaitu berupa 67 persen produk manufaktur dan 33 persen produk primer," tambah Ari.

Menurut Ari, dalam rangkaian kegiatan tersebut Mendag akan menjelaskan keinginan Indonesia untuk melakukan kerja sama ekonomi yang lebih komprehensif serta menjelaskan peran strategis ekonomi, perdagangan, dan investasi Indonesia, baik di wilayah regional Asia maupun wilayah internasional lainnya.

"Eropa diharapkan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi global bagi industri Uni Eropa dan kami akan menawarkan kerja sama yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak," kata Ari.

Kinerja ekspor ke Uni Eropa khususnya untuk sektor non-migas, saat ini masih terbilang cukup kecil, dimana pada Maret 2015 lalu ekspor Indonesia ke Benua Biru tersebut hanya sebesar 1,22 miliar dolar AS.

Jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan ekspor nonmigas Indonesia ke Amerika Serikat yang mencapai 1,33 miliar dolar AS, dan Jepang sebesar 1,28 miliar dolar AS. Padahal di Uni Eropa ada 27 negara yang tergabung di dalamnya.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2015