Jakarta (ANTARA News) - Kepala Ekonom Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Anggito Abimanyu memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2015 dalam kisaran 5% akibatnya melambatnya daya beli masyarakat dan investasi.

"Telah terjadi perlambatan aktivitas ekonomi yang nyata pada kuartal I 2015 yang menyebabkan proyeksi pertumbuhan ekonomi menurun sedikit di bawah 5 persen, terendah dalam lima tahun terakhir," ujar Anggito Abimanyu dalam konferensi pers BRI bertema "Perlambatan Ekonomi Indonesia dan Dampaknya Terhadap Likuiditas Perbankan 2015" di Jakarta, Senin.

Ia menyarankan agar pemerintah mengajukan perubahan APBN-P 2015 terbatas ke DPR, khusus untuk penurunan target perpajakan dan rasionalisasi belanja K/L khususnya belanja modal.

"Target pajak pemerintah terlalu tinggi, diharapkan segera menyesuaikan dengan kondisi fundamental. Target pajak yang tinggi itu memberi kekhawatiran pelaku bisnis di dalam negeri," katanya.

Menurut dia, perubahan APBN-P 2015 yang rasional juga akan mengurangi tekanan pada likuiditas perbankan dan mendorong pertumbuhan aktivitas dunia usaha dan sektor riil.

Dalam kesempatan itu, Anggito Abimanyu juga mengatakan bahwa dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2015 sekitar 5,2 persen, maka potensi likuiditas perbankan turun dari Rp600 triliun menjadi Rp485 triliun. Dengan penurunan itu, maka pengetatan likuiditas pada tahun 2015 masih akan terjadi.

"Jadi, bank harus berpikir ulang agar bisa menarik simpanan masyarakat agar dapat kembali disalurkan ke sektor riil," ucapnya.

Kendati demikian, Anggito Abimanyu belum dapat memastikan apa yang dilakukan perbankan untuk memenuhi likuiditasnya, khususnya yang berasal dari penghimpunan dana masyarakat.

"Likuiditas perbankan memang masih akan ada, namun mahal. Jadi, akan ada persaingan ketat di perbankan untuk meraih likuiditas. Namun, BUMN perbankan sudah sepakat untuk tidak lagi melakukan perang bunga simpanan, apalagi telah ada pembatasan tingkat suku bunga simpanan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015