Sebelum pertemuan dengan PT Liga dan klub-klub ISL, saya sudah bertemu dengan asosiasi pemain dan beberapa kapten tim sebagai perwakilan pemain. Mereka memahami langkah tegas pemerintah sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan PSSI, PT Liga dan k
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan bahwa dirinya tidak berniat untuk mengorbankan kompetisi, klub, dan pemain dalam keputusannya membekukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia.

"Tak ada niat untuk mengorbankan kompetisi, klub dan pemain. Langkah-langkah pemerintah justru untuk memperkuat tata kelola kompetisi sepak bola Indonesia," kata Menteri Imam saat menggelar pertemuan dengan perwakilan klub kompetisi Indonesia Super League (ISL) di Kementerian Pemuda dan Olahraga Jakarta, Senin.

Imam mengatakan keputusannya membekukan PSSI dilakukan untuk memastikan kompetisi berjalan sesuai peraturan dan perundangan-undangan.

Ia menjelaskan bahwa sebelum pertemuan seluruh klub diadakan, dirinya sudah bertemu lebih dulu dengan PT Liga dan sejumlah klub.

"Sebelum pertemuan dengan PT Liga dan klub-klub ISL, saya sudah bertemu dengan asosiasi pemain dan beberapa kapten tim sebagai perwakilan pemain. Mereka memahami langkah tegas pemerintah sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan PSSI, PT Liga dan klub agar menghormati hak-hak pemain sebagaimana tercantum dalam kontrak," jelas Imam.

Dari pertemuan tersebut dikatakan asosiasi pemain dan perwakilan pemain akan mendukung langkah-langkah Menpora selama itu positif bagi kompetisi dan para pemain.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi melakukan pertemuan tertutup dengan perwakilan 16 klub peserta Indonesia Super League (ISL) 2015 yang telah dinyatakan lolos verifikasi oleh BOPI.

"Pertemuan ini sangat penting untuk kemajuan sepak bola Indonesia," kata Menpora saat membuka pertemuan tersebut di lantai tiga kantor Kemenpora.

Tampak hadir pula dalam pertemuan tersebut antara lain Pucuk Pimpinan Manajemen PT Liga Indonesia, Joko Driyono dan Ketua BOPI, Noor Aman.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015