Bekasi (ANTARA News) - Pusat Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memastikan meterial bangunan Gedung Wali Kota Bekasi yang terbakar (24/4) tidak mengalami kerusakan parah.

"Secara fisik, struktur beton bangunan tidak rusak terlalu parah akibat kebakaran kemarin," kata salah satu peneliti yang diterjunkan dari Puslitbang Kemen PUPR, Maryoko Hadi, di Bekasi, Senin.

Dia mengatakan hal itu usai melakukan tinjauan fisik terhadap bangunan yang terbakar di lantai dua Gedung Wali Kota Bekasi di Jalan Ahmad Yani, nomor 1, Bekasi Selatan.

Namun demikian, kata dia, ada sejumlah struktur baja di bagian yang terbakar dengan suhu tertinggi mengalami kerusakan cukup parah.

"Baja tersebut ada di pojok bangunan lantai dua yang merupakan ruang kerja Sekretaris Daerah Kota Bekasi," katanya.

Pihaknya membawa sejumlah sampel baja dan beton dari lokasi kejadian untuk dicek secara laboratorium.

"Kami tidak sekadar melakukan inspeksi visual, kami juga akan menguji dan mengetes dengan detail sejumlah contoh material untuk mengetahui kehandalan gedung," katanya.

Sebelum sampai pada kesimpulan perihal kelayakan gedung, tahapan pengujian yang akan dilanjutkan dengan simulasi di lokasi bisa membutuhkan waktu penelitian hingga dua bulan.

Maryoko juga merekomendasikan agar instalasi perlistrikan di bangunan tersebut diganti secara menyeluruh demi alasan keamanan.

Kebakaran yang terjadi pada Jumat (24/4), menghanguskan sedikitnya sembilan ruangan pada lantai dua di bangunan Kantor Wali Kota Bekasi.

Kesembilan ruangan tersebut ialah ruang Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan pada Badan Kepegawaian Daerah, ruang bidang administrasi pegawai BKD, ruang bidang bina kepegawaian, ruang sekretariat BKD, ruang bidang aset pada Dinas Pengelolaan Pendapatan, Keuangan, dan Aset Daerah, ruang rapat Sekda, ruang dapur sekda, ruang tamu, dan ruang kerja Sekda.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015