Jakarta (ANTARA News) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah berkoordinasi dengan berbagai pihak dan beragam badan di bawah naungannya guna melakukan upaya tanggap darurat akibat gempa yang melanda Nepal pada Sabtu (25/4).

"Waktu menjadi penentu penting untuk operasi pencarian dan penyelamatan," kata Wakil Sekretaris Jenderal dan Koordinator untuk Urusan Kemanusiaan dan Bantuan Darurat PBB, Valerie Amos, dalam siaran pers PBB, Selasa.

Menurut laporan 35 dari 75 distrik di Nepal terdampak gempa serta Dhading, Gorkha, Rasuwa, Sindhupalchowk, Kavre, Nuwakot, Dolakha, Kathmandu, Lalitpur, Bhaktapur, dan Ramechhap merupakan distrik yang paling parah terkena dampak gempa.

Amos mengatakan badan-badan PBB sedang bekerja sama dengan para mitra kemanusiaan untuk mendukung pemerintah Nepal mengatasi dampak gempa.

Program Pangan Dunia (WFP) telah menyediakan makanan, Dana Anak-anak PBB (UNICEF) mengirimkan tenda dan perlengkapan kesehatan, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah membagikan obat-obatan untuk menutupi kebutuhan mendesak bagi 40.000 orang.

Tim PBB untuk Penilaian dan Koordinasi Bencana, menurut dia, juga telah berada di lapangan untuk membantu melakukan koordinasi upaya tanggap darurat.

Ia menambahkan PBB akan terus mendukung rakyat Nepal dalam minggu-minggu hingga bulan-bulan mendatang.

Sejumlah negara juga sudah menyatakan akan mengirimkan bantuan untuk Nepal, termasuk India, Pakistan, Tiongkok, Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Indonesia.

Pemerintah Indonesia menyatakan akan mengirimkan tim penyelamat dan bantuan senilai satu juta dolar AS untuk membantu penanganan korban bencana di Nepal.
 

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015