... Indonesia dan Swedia saling memberikan dukungan untuk mendapatkan posisi anggota tidak tetap di DK PBB...
Jakarta (ANTARA News) - Keanggotaan tidak tetap Indonesia di Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020 bertujuan menjaga stabilitas kawasan dan dunia. 

"Kami akan terus berupaya mendapat dukungan dari negara sahabat untuk pencalonan pada 2019-2020. Kita dapat memberikan kontribusi yang besar dalam menjaga stabilitas secara global," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, di Jakarta, Rabu.

Menurut Nasir, selama ini Indonesia sudah banyak berkontribusi dalam menjaga stabilitas keamanan di tingkat kawasan, sehingga Indonesia ingin berkontribusi dalam mewujudkan stabilitas keamanan di tingkat global melalui keanggotaan di DK PBB.

Mayor Jenderal TNI (Purnawirawan) Rais Abin, sebagai contoh, adalah putra pertama Indonesia yang memimpin Pasukan Penjaga Perdamaian PBB atas konflik di Sinai antara Israel dan negara-negara Arab pada dasawarsa '50-an.

"Selama ini kita sudah banyak berkontribusi menjaga stabilitas keamanan di tingkat regional dan ini kesempatan kita bersuara untuk menciptakan dunia yang lebih stabil, aman, dan kondusif untuk pembangunan global," ujar dia.

Indonesia salah satu negara yang mendorong reformasi DK PBB serta perluasan keanggotaan tetap dan anggota tidak tetap dalam badan dunia itu. Lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, dan China, memiliki hak veto.  

"Sehingga ke depannya DK PBB bisa lebih efektif, efisien, dan lebih mengedepankan kepentingan seluruh negara, tidak hanya sekelompok negara," ujar Nasir.

Sebelumnya, Zimbabwe menyatakan dukungan bagi pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB periode 2019-2020. 

Selain dari Zimbabwe, dukungan juga datang dari Swedia. Dalam hal ini, Indonesia dan Swedia sepakat untuk saling mendukung guna mendapatkan posisi anggota tidak tetap di DK PBB.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, telah bertemu bilateral dengan Menteri Luar Negeri Swedia, Margot Wallstrom, untuk membahas hal tersebut.

"Indonesia dan Swedia saling memberikan dukungan untuk mendapatkan posisi anggota tidak tetap di DK PBB," ujar Marsudi.

Menurut dia, Indonesia akan mendukung Swedia untuk dapat menjadi anggota tidak tetap DK PBB periode 2017-2018, sementara Swedia akan mendukung Indonesia pada periode 2019-2020. 

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015