Untuk usulan pencetakan sawah, tolong suratnya langsung ke saya."
Sampit (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan memerintahkan Kementerian Pertanian mengirim tim khusus mempelajari usulan cetak sawah baru seluas 50.000 hektare di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah.

"Untuk usulan pencetakan sawah, tolong suratnya langsung ke saya. Kalau bisa langsung ke saya, jadi biar dicek di lapangan dan langsung diputuskan," kata Presiden saat telewicara dari Semarang dengan Bupati Kotim H Supian Hadi di Sampit, Rabu.

Presiden mengemukakan hal itu guna menjawab usulan yang disampaikan Supian Hadi saat dialog singkat dalam telewicara sekira lima menit, di sela-sela pencanangan Program Sejuta Rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah oleh Presiden Jokowi di Semarang.

Supian memanfaatkan kesempatan dialog singkat itu dengan menyampaikan berbagai usulan, termasuk memohon agar presiden mengabulkan usulan pencetakan sawah baru di kawasan hutan produksi (HP) menjadi areal penggunaan lain (APL) di Kotim.

"Sudah empat tahun ini saya mengusulkan untuk perubahan status kawasan HP menjadi APL untuk pencetakan sawah, namun sampai sekarang belum ada keputusan," ujarnya.

Ia pun menimpali, "Mudah-mudahan ini menjadi catatan penting Bapak Presiden untuk menunjang swasembada pangan karena ada 50.000 hektare untuk cetak sawah di empat kecamatan di kawasan Selatan."

Supian mengaku senang karena Presiden Jokowi menanggapi secara positif usulannya, sehingga akan segera mengirimkan tim ke Jakarta untuk menyiapkan proposal pencetakan sawah baru di Kotim.

Lahan yang diusulkan untuk pencetakan sawah baru, menurut dia, di kawasan Selatan meliputi Teluk Sampit, Mentaya Hilir Selatan, Pulau Hanaut, Mentaya Hilir Utara dan Mentawa Baru Ketapang yang saat ini setidak-tidaknya ada sekitar 22.000 hektare yang sudah siap menjadi lahan pertanian.

Jika usulan pencetakan sawah baru itu disetujui, ia menambahkan, maka pemerintah daerah Kotim akan mampu mewujudkan swasembada beras sekaligus berharap dapat memasok beras ke daerah lain di Kalteng, bahkan provinsi lain karena potensi pertaniannya masih sangat luas.

Pewarta: Norjani
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015