New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon pada Rabu (29/4) mengutuk keras pengeboman kamp pengungsi Yarmouk di Damaskus, Suriah, pada Selasa.

Sebelumnya Pemerintah Suriah telah memberi jaminan bahwa kamp itu tidak akan diserang selama warga sipil masih ada di dalamnya.

Ban menyeru Pemerintah Suriah segera mengakhiri operasi militer, yang dapat membahayakan nyawa warga sipil di Kamp Yarmouk, dan mematuhi kewajibannya pada hukum hak asasi manusia dan kemanusiaan internasional untuk melindungi warga sipil selama konflik bersenjata.

Ia juga menyeru semua pihak menghentikan kekerasan untuk menjamin keamanan dan akses bantuan kemanusiaan berkelanjutan bagi warga sipil di dalam kamp tersebut.

Ribuan warga sipil di kamp terkepung oleh pelaku teror dan kelompok bersenjata lain di dalam kamp dan pasukan pemerintah di luar menurut kata pernyataan PBB.

"Sekretaris Jenderal mendesak Dewan Keamanan dan negara anggota yang memiliki pengaruh pada semua pihak di lapangan, termasuk Pemerintah Suriah, mengerahkan semua upaya untuk melindungi nyawa warga sipil," katanya seperti dilansir kantor berita Xinhua.

Kamp Yarmouk, yang didirikan sebagai kamp untuk pengungsi Palestina pada 1950-an, dari tahun ke tahun perlahan berubah menjadi permukiman. Tapi kamp itu tenggelam dalam konflik Suriah sejak 2012.

Pada awal April anggota kelompok Negara Islam (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS) melancarkan serangan ke Kamp Yarmouk untuk merebut kamp tersebut dari gerilyawan pesaingnya. Serangan itu menambah parah kondisi yang sudah buruk bagi penghuninya.(Uu.C003)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015