Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian mendukung penyelenggaraan pameran Indo Leather and Footwear 2015 dalam rangka pengembangan industri alas kaki dan industri penyamakan kulit nasional.

"Acara ini merupakan momentum yang sangat penting bagi dunia usaha di bidang industri kulit dan industri-industri pendukungnya," kata Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Harjanto di Jakarta, Kamis.

Oleh karena itu, Harjanto berharap pameran ini dapat dimanfaatkan secara maksimal dan menjadi kesempatan untuk membangun kerja sama di bidang investasi.

Pameran berskala internasional tersebut akan diikuti oleh 152 peserta dari 11 negara dan diharapkan dapat menampilkan berbagai jenis produk unggulan dalam negeri seperti alas kaki, kulit, barang jadi kulit, mesin dan peralatan serta aksesori lainnya. Indo Leather and Footwear (ILF) 2015 adalah pameran ke-10 yang akan dilaksanakan pada tanggal 7 – 9 Mei 2015 dimulai pukul 10.00 – 19.00 WIB di JIExpo Kemayoran Jakarta, di mana Menperin Saleh Husin dijadwalkan akan membuka pameran tersebut.

Di atas area sebesar 5.000 meter persegi, pameran tersebut diikuti oleh 11 negara meliputi Indonesia, China, India, Italia, Jepang, Malaysia, Taiwan, Thailand, Turky, Spanyol dan Vietnam.

Harjanto mengatakan, produk kulit dan produk barang jadi kulit selama ini telah memberikan kontribusi positif terhadap PDB nasional sebesar 2,02 persen serta telah menyerap tenaga kerja sebanyak 5,5 persen dari total tenaga kerja industri manufaktur.

"Ke depan industri kulit dan produk kulit didorong menjadi lebih dalam strukturnya, karena industri kulit kita mutunya sudah baik, namun Indonesia belum memiliki brand yang bertaraf internasional," ujarnya.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015