Toronto (ANTARA News) - Hari terakhir pameran makanan olahan terbesar di Amerika Utara, Sial Canada 2015, para pembeli masih tetap ramaikan paviliun Indonesia yang diisi 28 perusahaan.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia Adhi S Lukman di Toronto, Kamis, mengatakan pada hari kedua pembeli dari Korea, Tiongkok dan Madagaskar berkunjung ke paviliun Indonesia.

Pada hari ketiga, tampak pengunjung dari India, Pakistan dan negara di Afrika, disamping pengunjung dari Kanada, ke paviliun Indonesia.

Adhi mengatakan pembeli dari Korea berminat untuk membeli produknya, nata de coco dalam jumlah besar karena diperuntukkan bagi industri.

Bintoro, produsen minuman Rajahe mengatakan pembeli dari Toronto sudah membawa contoh produknya terbaru, yakni jahe instan dengan gula aren.

"Sebenarnya saya punya produk terbaru Rajahe Xtra untuk meningkatkan vitalitas, tetapi agak sulit menerangkannya kepada pembeli," ujar pengusaha asal Semarang tersebut.

Sementara Wiwik Indriyani dari Manohara Asri, produsen kacang Mayasi mengatakan beberapa pembeli menyatakan berminat pada produknya, baik dengan merek Indonesia maupun dengan merek lokal Kanada.

"Tetapi, tidak dalam jumlah besar. Mereka ingin dalam jumlah tertentu untuk menjajagi pasar," ujarnya.

Sementara Bima Dharmansyah dari Kapak Api Global menyatakan masih menanti pembeli. "Kami memiliki produk unggulan, Kopi Luwak Toraja asli dengan harga kompetitif, tetapi masih perlu pejajagan lebih lanjut," ucapnya.

Adhi mengatakan kondisi pembeli di setiap pameran berbeda-beda. Di Kanada, pembeli rata-rata menjajagi produk dengan membawa sample terlebih dahulu, 3-4 bulan baru nanti mereka menghubungi produsen untuk transaksi lebih lanjut.

Direktur Promosi dan Branding, Kemendag, Pradnyawati sebelumnya mengatakan pembeli di Kanada memang sangat hati-hati karena mereka terlebih dahulu menguji kualitas dan keamanan produk, disamping mempertimbangkan rasa di lidah penduduk setempat.

Dia menyebut potensi pasar di Kanada masih besar karena nilai impor makanan olahan Kanada terus meningkat.

Pertumbuhan impor Kanada dalam lima tahun terakhir (2010-20114) sebesar 3,63 persen dimana impor tahun 2010 sebesar 392.10 miliar dolar AS lalu menjadi 462.81 miliar pada 2014.

Ke-28 perusahaan Indonesia di Sial Kanada 2015 adalah Agung Bumi Agro, Aimfood Manufacturing Indonesia, Aquasolve Sanaria, Bamboe Indonesia, Coco Sugar Indonesia, Dolphin, Dua Kelinci, Fortunium, Fruit ING Indonesia, Indofood, Internusa, Intrafood, Java Peppers Industries.

Perusahaan lain, Kampung Kearifan Indonesia, Kapal Api Global, Manohara Asri, Marva Coconut Celebes, Mayora Indah, Mustika Ratu, Rambyung Sakha, Natura, Niramas Utama, Pondan Pangan, Ragam Jasa Indah, Sukses Abadi Farmindo, Wilmond, Oey Trading dan Vitic Enterproses.

Pewarta: Erafzon SAS
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015