New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia naik lagi pada Kamis (Jumat pagi WIB), setelah data menunjukkan persediaan minyak mentah AS yang berlimpah mulai berkurang ketika dolar melemah terhadap euro.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni naik 1,05 dolar AS menjadi ditutup pada 59,63 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni naik 94 sen menjadi menetap di 66,78 dolar AS per barel di perdagangan London.

Analis mengatakan pasar minyak terus bereaksi terhadap laporan persediaan Departemen Energi AS pada Rabu, yang menunjukkan penurunan 500.000 barel dalam stok minyak menjadi 61,7 juta barel di pusat perdagangan utama Cushing, Oklahoma.

Penurunan moderat itu menandai penurunan pertama sejak akhir November. Para pedagang mengambil penurunan itu sebagai tanda produsen memotong kembali produksi mereka di lokasi-lokasi minyak penting AS, seperti di wilayah Bakken di Dakota Utara, kata para analis.

"Harga minyak ingin naik - ini adalah satu kesan yang pasti jika kita melihat peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di pasar minyak dalam beberapa pekan terakhir," kata Commerzbank.

"Tentu saja pelaku pasar lebih memperhatikan dan lebih merespon

ke positif daripada laporan negatif."

Harga minyak mendapat dorongan kenaikan tambahan dengan melemahnya dolar terhadap euro dan beberapa mata uang lainnya, setelah laporan ekonomi AS pada Rabu menunjukkan pertumbuhan hanya 0,2 persen pada kuartal pertama.

Sebuah pernyataan The Fed pada Rabu membiarkan rentang waktu untuk kenaikan suku bunga tetap terbuka, karena bank menunggu lebih banyak tanda-tanda dari kemajuan ekonomi.

Pelemahan dolar mendorong konsumsi minyak mentah dan komoditas dalam mata uang dolar lainnya di luar AS. Demikian laporan AFP.

(Uu.A026)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015