Jakarta (ANTARA News) - Kompetisi National Basketball League Indonesia musim 2015 menjadi gelaran kompetisi yang terakhir digelar Perseroan Terbtasa Deteksi Basket Lintas Indonesia.

"Kontrak kita (menyelenggarakan NBL Indonesia) sudah berakhir. Kontraknya tiga plus dua musim," kata Direktur DBL Indonesia Azrul Ananda menyatakan alasannya menghentikan kompetisi usai konferensi pers NBL Indonesia 2015 di Hall Basket Senayan, Jakarta, Jumat.

Meski demikian, para klub peserta NBL Indonesia sempat meminta kepada Azrul agar DBL Indonesia tetap meneruskan menyelenggarakan kompetisi dengan perpanjangan kontrak.

Namun Azrul tetap menolaknya dengan alasan pribadi. "Secara pribadi, saya mau istirahat dari basket," kata anak dari Dahlan Iskan tersebut.

Azrul mengisahkan awalnya PT DBL Indonesia yang ia miliki hanya diminta untuk menyelamatkan kompetisi liga basket Tanah Air yang sedang runtuh pada 2010 (IBL) dengan kontrak selama tiga plus dua musim.

Pemilik Jawa Pos Group tersebut mengatakan sempat menolak tawaran tersebut sebanyak dua kali hingga akhirnya menerima menangani liga basket nasional kasta tertinggi tersebut.

Di tangan DBL Indonesia, liga basket nasional kembali hidup dan menyuguhkan pertandingan yang menghibur selama lima musim.

Setelah musim 2015 berakhir, Azrul menyerahkan kembali pengelolaan liga kepada klub-klub peserta NBL dan menyerahkan keputusan pada Dewan Komisaris.

Azrul memastikan bahwa dirinya tidak meninggalkan masalah atau kekurangan dalam pengelolaan liga.

Sedangkan nama NBL, kata Azrul, merupakan nama milik DBL Indonesia dan tidak bisa digunakan oleh pengelola liga setelahnya.

"Nama NBL itu milik DBL Indonesia, kalau melanjutkan lagi, nama itu milik kita dan harus ada kesepakatan," kata Azrul.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015