Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 14 anggota Tim dari Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) ikut berperan serta dalam membantu pencarian korban dan pelayanan medis di Nepal menyusul gempa bumi berkekuatan 7,9 SR di wilayah tersebut.

"Tim Disaster Risk management (DRM) PKPU mulai beraktifitas secara rutin dalam keterlibatannya membantu pencarian korban dan pelayanan medis di pengungsian," kata Manajer Humas PKPU, Sukismo melalui pesan singkat di Jakarta, Sabtu.

Dia menjelaskan, tim PKPU yang bernama tim "Love for Nepal PKPU" tersebut bergabung dengan banyak relawan lain dari berbagai negara.

"Tim love for Nepal PKPU tahap pertama saat ini menurunkan tim pencarian dan penyelamatan (SAR) sebanyak lima orang, tim medis enam orang dan tiga orang relawan lokal. Tim ini direncanakan akan terus melanjutkan misinya sampai dua pekan pascagempa," katanya.

Dia menjelaskan, gempa susulan yang terjadi dan banyaknya bangunan yang runtuh membuat warga masih khawatir dan memilih mendirikan tenda di luar rumah.

Disamping itu, tambah dia, kegiatan ekonomi dibeberapa tempat masih belum pulih. Toko dan pusat perbelanjaan juga belum sepenuhnya beroperasi.

"Dengan situasi seperti ini maka beberapa lokasi yang terdampak khususnya wilayah Kathmandu, Gurkha dan lokasi lainnya masih akan menjadi sasaran operasi para relawan dan tim kemanusiaan PKPU untuk respon tanggap darurat," katanya.

Bahkan, menurut data yang dihimpun PKPU dari relawan asal Gurkha diketahui bahwa masih banyak lokasi yang belum terjangkau oleh bantuan kemanusiaan khususnya di wilayah Gurkha karena kondisi geografis perbukitan, jaringan komunikasi yang terhambat bahkan akses jalan yang terputus.

Sementara itu, gempa berkekuatan 7,9 SR mengguncang Nepal pada Sabtu (25/4) dan telah menelan banyak korban jiwa.

Pemerintah setempat melaporkan 30 dari 75 wilayah di negara tersebut terdampak langsung termasuk wilayah lembah Kathmandu.

(T.W004)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015