Laman koran terkemuka Filipina, Inquirer, misalnya melaporkan bahwa sebuah gimnasium atau gedung olah raga di kota Mlang, Cotabato Utara, yang mayoritas muslim, sudah disesaki manusia sejak pagi buta.
Salah seorang pejabat kota itu, Ferdinand Pinol, mengatakan GOR itu bisa menampung 1.500 orang.
Namun agar semua orang bisa menyaksikan pertandingan yang paling menghebohkan di Filipina itu, maka pemerintah daerah telah memasang dua layar raksasa di GOR itu agar yang tidak masuk GOR bisa pula menyaksikan tarung akbar abad ini tersebut di luar GOR.
Pinol mengatakan warga suku asli dan warga muslim dari lima komunitas musim di kota ini adalah yang pertama sampai di GOR ini.
Di Kota Kidapawan, paling sedikit 200 polisi dikerahkan di plaza dan GOR kota itu untuk menjamin keamanan para penonton yang membanjiri situ-situs tontonan di kota ini.
Bukan hanya itu, polisi juga menutup jalan utama di kota ini dari pengendara kendaraan agar melancarkan akses para penonton ke dua venue tonton massal tinju tersebut.
Inspektur polisi Franklin Anito, kepala kepolisian kota itu, mengatakan jalan-jalan akan ditutup sampai pertarungan itu selesai.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
