Jakarta (ANTARA News) - Pameran kulit dan alas kaki atau Indo Leather and Footware (ILF) 2015 menargetkan transaksi Rp50 miliar selama tiga hari digelar pada 7-9 Mei di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

"Kami memprediksi transaksi hingga Rp50 miliar dengan produk unggulan yang sangat banyak," kata pihak penyelenggara CEO Krista Media Pratama di Jakarta.

Krista mengatakan, pihaknya tidak memiliki angka transaksi dengaan pasti, namun hampir setiap pameran terdapat transaksi untuk pembelian bahan dan mesin pembuat sepatu.

Pratama mengatakan, untuk produksi nasional, akan banyak produksi kulit dan sepatu yang dipamerkan dari berbagai daerah, seperti Jakarta dan Bandung.

Dalam hal ini, Kementerian Perindustrian mendukung penyelenggaraan pameran tersebut dalam rangka pengembangan industri alas kaki dan industri penyamakan kulit nasional.

"Acara ini merupakan momentum yang sangat penting bagi dunia usaha di bidang industri kulit dan industri-industri pendukungnya," kata Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Harjanto.

Oleh karena itu, Harjanto berharap pameran ini dapat dimanfaatkan secara maksimal dan menjadi kesempatan untuk membangun kerja sama di bidang investasi.

Pameran berskala internasional tersebut akan diikuti oleh 152 peserta dari 11 negara dan diharapkan dapat menampilkan berbagai jenis produk unggulan dalam negeri seperti alas kaki, kulit, barang jadi kulit, mesin dan peralatan serta aksesori lainnya. Indo Leather and Footwear (ILF) 2015 adalah pameran ke-10 yang akan dilaksanakan pada tanggal 7 – 9 Mei 2015 dimulai pukul 10.00 – 19.00 WIB di JIExpo Kemayoran Jakarta, di mana Menperin Saleh Husin dijadwalkan akan membuka pameran tersebut.

Di atas area sebesar 5.000 meter persegi, pameran tersebut diikuti oleh 11 negara meliputi Indonesia, China, India, Italia, Jepang, Malaysia, Taiwan, Thailand, Turki, Spanyol dan Vietnam.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015