"Memang pasangan Tiongkok lebih punya tenaga dan mereka bermain lebih baik. Sedangkan pasangan Indonesia lengah pada game kedua setelah unggul 6-0. Setelah itu, keadaan terbalik dan lawan semakin solid. Fajar/Rian justru banyak melakukan kesalahan sendiri," kata pelatih ganda putra pelatnas PBSI Aryono Miranat dalam pesan singkat yang diterima Antara di Jakarta, Minggu.
Fajar/Rian gagal merebut kemenangan dalam putaran final turnamen tingkat grand prix gold itu setelah takluk dari pasangan Huang Kaixiang/Zheng Si Wei selama 47 menit pertandingan dengan skor 21-16, 17-21, dan 9-21.
Pada game pertama, Fajar/Rian terus mendominasi pertandingan hampir tanpa memberikan peluang bagi lawan untuk memimpin perolehan skor hingga 21-16.
Namun pada game kedua, Fajar/Rian tersusul Huang/Zheng setelah skor mencapai 7-7. Pasangan Tiongkok itu terus unggul hingga pertandingan berakhir 17-21 untuk Fajar/Rian.
Pasangan muda Indonesia itu tambah terpuruk sejak awal game ketiga hingga Huang/Zheng mengakhiri pertandingan 21-9 dan pasangan Tiongkok itu menjadi pemenang.
Aryono mengakui pasangan Fajar/Rian perlu memperbaiki kekuatan fisik terutama saat menghadapi wakil-wakil Tiongkok dalam pertandingan internasional.
"Iya, mungkin itu dan juga fokus tidak boleh hilang atau lengah sedikitpun. Tapi, pertandingan itu akan menjadi pengalaman bagi Fajar/Rian," kata Aryono.
Selain Huang/Zheng, dua wakil lain Tiongkok sukses merebut kemenangan dalam turnamen berhadiah 120 ribu dolar AS itu.
Pasangan ganda campuran Zheng Si Wei/Chen Qingchen menang atas sesama wakil Tiongkok Yu Xiaoyu/Xia Huan dengan skor 21-14 dan 21-8.
Kemudian pada partai ganda putri, Xia Huan/Zhong Qianxin mampu menaklukkan pasangan Jepang Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dengan skor 17-21, 24-22, dan 21-19.
Pada partai tunggal putra, wakil Korea Selatan Lee Hyun Il mengalahkan tunggal putra Tiongkok Qiao Bin dengan skor 21-12, 21-14.
Terakhir, tunggal putri Jepang Saena Kawakami menyabet kemenangan setelah menundukkan tunggal putri Tiongkok He Bing Jiao dengan skor 21-16, 21-18.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015