Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan inflasi pada April 2015 tercatat 0,36 persen, lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,17 persen.

"Secara keseluruhan tahun kalender 2015, meskipun April terjadi inflasi, masih tercatat deflasi 0,08 persen," ujar Suryamin di Jakarta, Senin.

BPS mencatat 72 kota mengalami inflasi dan 10 kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Tual (1,31 persen) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 132,54 dan terendah terjadi di Cilacap (0,02 persen) dengan IHK 120,76.

Sementara deflasi tertinggi terjadi di Manokwari (0,69 persen) dengan IHK 112,66 dan terendah terjadi di Sukabumi dan Kendari masing-masing 0,03 persen dengan IHK masing-masing 119,06 dan 114,62.

Menurut BPS, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga, yang terlihat dari kenaikan indeks kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,50 persen); perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar (0,22 persen); dan sandang (0,24 persen).

Kenaikan indeks juga terjadi pada kelompok pengeluaran kesehatan (0,38 persen); kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga (0,05 persen); dan transpor, komunikasi, dan jasa keuangan (1,80 persen). Sementara kelompok pengeluaran bahan makanan indeksnya turun 0,79 persen.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015