Jakarta (ANTARA News) - Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin setuju seluruh arsip yang menyangkut Sitor Situmorang didigitalisasi untuk melengkapi "Pojok Sitor Situmorang" di Perpustakaan Daerah DKI Jakarta, Taman Ismail Marzuki.

Hal ini dikatakan oleh Kepala Pelaksana Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Ariany Isnamurti, ketika ditemui oleh salah satu anak Sitor Situmorang, Iman Situmorang, di kantornya di Jakarta, Senin.

"Tidak masalah jika sudah ada hak cipta dari keluarga. Yang penting dokumen-dokumen itu jangan sampai hancur. Saya segera melaporkannya ke Yayasan Dokumentasi Sastra H.B. Jassin," kata Ariany.

Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin sendiri memiliki ratusan lembar koleksi yang menyangkut Sitor Situmorang, mulai dari tulisan-tulisan kritik, essai, fiksi hingga tulisan-tulisan orang lain tentang sastrawan yang menjadi ketua Lembaga Kebudayaan Nasional pada tahun 1950-an itu.

Selain itu, lanjut Ariany, arsip-arsip tentang penulis cerpen "Ibu Pergi Ke Surga" itu juga disertai beberapa dokumentasi foto serta artikel-artikel yang pernah dipublikasikan di surat kabar.

Data digital dokumentasi Sitor Situmorang akan melengkapi koleksi "Pojok Sitor Situmorang" yang ada di lantai tiga Perpustakaan Daerah DKI Jakarta di Taman Ismail Marzuki. Sampai berita ini diturunkan, menurut pengamatan Antara, pojok tersebut masih terlihat kosong dan rak-rak yang ada baru diisi beberapa buku Sitor.

Adapun nantinya, sudut tersebut akan berisi semua tulisan yang pernah dihasilkan penyair yang meninggal pada 21 Desember 2014 di Apeldoorn, Belanda, tersebut maupun seluruh karya sastra dari penulis lain yang menyangkut dirinya.

Keluarga Sitor Situmorang berharap pojok ini dapat menjadi sarana riset dan pengetahuan tentang Sitor Situmorang, yang namanya seolah menghilang dari pentas sastra nasional sejak Presiden Suharto berkuasa.

"Harapan kami, jiwa ke-Indonesiaan Sitor bisa tertanam di benak masyarakat yang membaca tulisan-tulisan bapak," ujar Iman Situmorang, anak keempat dari Sitor Situmorang.

Iman menuturkan, pendirian pojok Sitor Situmorang di perpusatakaan Ibu Kota oleh Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta ini merupakan sebuah langkah terobosan untuk mendudukkan kembali sastra sebagai pondasi penting kebudayaan sebuah bangsa.

"Semoga nantinya di perpustakaan-perpustakaan atau di tempat lain di Indonesia akan ada pojok-pojok sastrawan besar lain, seperti Chairil Anwar, Pramoedya Ananta Toer, W. S. Rendra dan lain-lain," ujar dia.

Pewarta: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015