Malang (ANTARA News) - Manajemen Arema Cronus Indonesia Malang, Jawa Timur, ingin mempertahankan eksistensi tim setelah Kementerian Pemuda dan Olahraga menghentikan kompetisi Liga Super Indonesia.

"Manajemen punya gagasan untuk menghadirkan turnamen sendiri untuk mempertahankan eksistensi tim," ujar pejabat hubungan media Arema, Sudarmaji, di Malang, Selasa.

Manajemen klub sepak bola berjuluk Singo Edan itu, menurut Sudarmaji, akan menawarkan ide untuk mempertahankan keberadaan tim dengan menggelar pertandingan atau turnamen mini bersama manajemen klub peserta liga lainnya kepada para pemain.

Saat ini manajemen Arema belum tahu 18 klub peserta liga kelanjutannya seperti apa, mungkin ada yang dibubarkan, ada yang tetap jalan dan yang tetap bertahan inilah yang bisa diajak untuk buat event bersama, katanya.

Kerja sama dengan tim lain, menurut dia, bisa dilakukan dengan menggelar pertandingan persahabatan antar klub atau turnamen mini yang melibatkan empat tim atau lebih.

Ia juga mengatakan bahwa pengelola klub terus memotivasi para pemain agar tetap bersemangat dan tetap berusaha memenuhi hak pemain karena tidak ada klausul yang menyatakan hak pemain hangus ketika force majeure dalam kontrak dengan pemain.

"Kami coba seperti apa kemungkinannya nanti, termasuk dari sisi perizinan dan kebutuhan lain terkait digelarnya pertandingan," katanya.

Namun demikian, ia mengatakan, manajemen terlebih dulu ingin membicarakan kelanjutan klub dengan pemain dan pelatih setelah pemasukan klub terhenti akibat penghentian liga.

"Kami semua ingin Arema tetap eksis. Oleh karena itu, kami akan bicara keinginan ini dengan pemain, bertemu mencari solusi bersama yang bisa membuat pemain tidak hengkang," ucapnya.

Sudarmaji mengakui manajemen belum berbicara dengan pemain sejak latihan diliburkan dan menyatakan ada beberapa pemain yang ingin keluar dari Arema untuk bermain di klub luar negeri.

"Kami maklum dengan keinginan pemain bersangkutan karena mereka juga ingin bermain dalam kompetisi, akan tetapi alangkah baiknya bila pemain berkomunikasi terlebih dahulu jika ingin hengkang. Sebab, penghentian liga bukan murni kesalahan klub atau federasi, melainkan karena larangan Menpora," tandasnya.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015