Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menyampaikan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2015 tumbuh 4,71 persen secara tahunan (yoy) atau turun 0,18 secara kuartal (qtq).

"Pertumbuhan ekonomi negara tujuan ekspor Indonesia seperti Tiongkok dan China, harga minyak yang masih rendah, dan kinerja ekspor impor yang menurun, ketiga hal tersebut pengaruhi kinerja ekonomi di triwulan I-2015," ujar Suryamin saat jumpa pers di Jakarta, Selasa.

Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2015 mencapai Rp2.724,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.157,5 triliun.

Ekonomi Indonesia triwulan I-2015 terhadap triwulan I-2014 tumbuh 4,71 persen (y-on-y) melambat dibanding periode yang sama pada tahun 2014 sebesar 5,14 persen.

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 10,53 persen. Dari sisi Pengeluaran oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh 5,01 persen.

Ekonomi Indonesia triwulan I-2015 terhadap triwulan sebelumnya turun sebesar 0,18 persen (q-to-q) dari 5,02 persen pada Desember 2014 menjadi 4,71 persen.

Dari sisi produksi, pertumbuhan ini diwarnai oleh faktor musiman pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh 14,63 persen. Sedangkan dari sisi Pengeluaran lebih disebabkan terkontraksinya kinerja investasi (minus 4,72 persen) dan ekspor (minus 5,98 persen).

Suryamin menambahkan, struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan I-2015 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.

"Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto, yakni sebesar 58,30 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 22,56 persen, dan Pulau Kalimantan 8,26 persen," ujar Suryamin. 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015