Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, menyatakan bahwa Italia diharapkan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi global bagi industri fesyen dan kulit melalui industri dalam negeri.

"Italia diharapkan akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi global bagi industri fesyen dan kulit," kata Rachmat, dalam siaran pers yang diterima, Selasa.

Rachmat mengatakan, untuk mencapai target transformasi tersebut, perlu adanya investasi pada industri hilir dengan nilai tambah, padat karya, dan berorientasi pada ekspor.

Hal tersebut disampaikan Rachmat setelah bertemu Menteri Pembangunan Ekonomi Italia, Frederica Guidi, di sela-sela pembukaan World Expo Milano (WEM) 2015 di Milan. Pada pertemuan itu, Italia menganggap Indonesia memegang peran strategis ekonomi, perdagangan, dan investasi di wilayah regional ASEAN, Asia, maupun multilateral.

"Terlebih dengan keikutsertaan Indonesia dalam WEM, kami optimistis target peningkatan ekspor sebesar 8,3 miliar dolar AS pada 2019 dapat tercapai," kata Rachmat.

Sementara itu, Menteri Pembangunan Ekonomi Italia, Frederica Guidi, menyatakan bahwa pihaknya akan membangun kerja sama di bidang desain dan pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM).

"Kami akan mengadakan kerja sama pelatihan dalam hal penyamakan kulit di Indonesia," kata Guidi.

Terkait rencana kunjungan Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi, pada awal September 2015, Guidi menyatakan kunjungan tersebut merupakan bentuk komitmen Italia untuk membangun kerja sama dengan Indonesia.

�Kami rasa, hal tersebut merupakan tonggak penting dalam kerangka kerja sama kedua negara," ujar Guidi.

Dalam rangkaian kunjugan kerja ke Uni Eropa tersebut, Rachmat juga melakukan pertemuan dengan wakil perusahaan Michelin Group, yang merupakan perusahaan produsen ban asal Prancis, dan menyambut baik rencana investasi Michelin ke Indonesia.

"Kami siap membantu Michelin dalam menciptakan produk yang lebih ramah lingkungan dengan menggunakan bahan baku karet alam asal Indonesia," kata Rachmat.

Ekspor Indonesia ke Italia yang pada 2014 mencapai 2,2 miliar dolar AS, sedangkan pada periode Januari-Februari 2015 ekspor Indonesia ke Italia mencapai 346 juta dolar AS dengan komoditas antara lain minyak nabati dan hewani, kopi, teh, alas kaki, produk rajutan, dan lainnya.

Sementara impor Indonesia dari Italia pada 2014 sebesar 1,7 miliar dolar AS dengan nilai impor periode Januari-Februari 2015 sebesar 281 juta dolar AS, dengan komoditas antara lain mesin, logam, peralatan listrik, plastik, produk kimia, dan lainnya.***3***

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015