Jakarta (ANTARA News) - Kondisi kelebihan cairan atau dikenal overhidrasi bisa berakibat fatal bagi penderitanya. Pada tingkat yang berat, kondisi ini bahkan mampu membuat penderitanya meninggal dunia. Kendati demikian, terdapat sejumlah tanda yang bisa kita amati untuk menghidari akibat terburuk kondisi overhidrasi.

Menurut pakar fisiologi olahraga, Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dr. dr. Ermita I. Ilyas, MS, AIFO, sejumlah tanda ini di antaranya rasa mual, muntah dan perut terasa penuh.

"Overhidrasi diawali rasa mual, muntah, perut terasa penuh. Kita sudah tidak bisa bergerak karena perut terasa penuh," kata Ermita dalam seminar media di Jakarta, Selasa.

Selain itu, penderita akan mengalami sakit kepala, kedua kaki dan tangan serta jari-jari membengkak dan tidak sadarkan diri, karena sudah terjadi gangguan di bagian otaknya.

"Bila sudah berat, penderita bisa koma dan meninggal," kata Ermita. Selain itu, lanjut dia, untuk memastikan apakah individu mengalami overhidrasi, bisa juga melalui pemeriksaan kadar natrium plasma darah.

"Hal ini berbeda dengan orang yang diduga mengalami dehidrasi (kekurangan cairan), di mana pemeriksaan dilakukan melalui warna urin. Pada penderita dehidrasi akan terlihat urin yang pekat dan berwarna kuning tua," kata dia.

Dia mengatakan, untuk menghindari overhidrasi ringan sebaiknya batasi asupan minum dan mengonsumsi makanan ringan yang asin. Menurut dia, makanan asin bisa menarik air keluar sel.

"Sedangkan untuk mengatasi overhidrasi sedang dan berat, segera hentikan asupan cairan dan segera ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lanjut," kata Ermita.

Dia menambahkan, pencegahan overhidrasi dapat dilakukan dengan mengatur asupan cairan secukupnya, sesuai acuan yang bergantung pada cuaca, suhu dan kelembaban serta ukuran tubuh.

"Upayakan minum secara bertahap, tidak minum berlebihan atau sekaligus dalam waktu singkat. Tidak disarankan minum satu liter per jam," tambah dia.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015