"Antusias peserta audisi di Jember terlihat sejak sepekan yang lalu dan jumlah pendaftar secara online hingga sore ini mencapai 250 orang dan diprediksi terus bertambah," kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin dalam jumpa pers yang digelar di GOR PKPSO Kaliwates Jember, Selasa sore.
Peserta yang ikut audisi bisa mendaftar secara daring (online) melalui laman www.pbdjarum.org, mengirimkan via Pos, dan langsung datang saat registrasi nanti.
"Pelaksanaan audisi untuk menyaring bibit atlet muda bulutangkis di Jember digelar sejak Rabu (6/5) hingga Sabtu (9/5), sehingga para atlet muda berbakat bisa mendapatkan super tiket untuk ke Kudus," tuturnya.
Menurut dia, peserta yang melakukan daftar ulang tidak hanya berasal dari Jember, namun atlet muda yang berasal dari Surabaya, Malang, Banyuwangi, Mojokerto, Jombang, Blitar, Wonosobo, Yogyakarta, bahkan ada yang berasal dari Barito Kalimantan Selatan ikut audisi Djarum.
"Mekanisme dari penyelenggaraan audisi umum Djarum menggunakan sistem turnamen dalam katagori kelompok umur dibawah 15 tahun (U-15) dan dibawah 13 tahun (U-13) yang dipertandingkan dalam sektor tunggal putra dan putri," paparnya.
Setiap semifinalis untuk katagori putra dan setiap finalis putri akan mendapatkan "super tiket" dan masuk ke babak selanjutnya yang akan digelar di GOR Djarum Kudus pada 4-6 September 2015.
"Para legendaris bulutangkis akan dilibatkan menjadi juri dalam menjaring atlet muda dan berbakat, sehingga para legendaris bulutangkis juga yang akan memberikan super tiket kepada peserta yang lolos seleksi," katanya.
Sementara Ketua Tim Juri Audisi Djarum, Christian Hadinata, mengatakan para juri akan menentukan peserta yang akan mendpatkan super tiket ke Kudus.
"Di Jember dulu ada pemain bulutangkis legendaris yakni Mulyadi, sehingga kami yakin ada Mulyadi-Mulyadi baru yang akan ikut dalam audisi Djarum," tuturnya.
Sejumlah legendaris bulutangkis yang dilibatkan dalam Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis di Jember yakni Christian Hadinata, Liem Swie King, Johan Wahyudi, Sigit Budiarto, Yuni Kartika, Joko Suprianto, dan Maria Kristin.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
