Kami terus mengintensifkan program pemberdayaan alternatif ini dengan harapan tidak ada lagi masyarakat yang menanam ganja,"
Banda Aceh (ANTARA News) - Badan Narkotika Nasional mengintensifkan program pemberdayaan alternatif di Provinsi Aceh untuk mengubah pola menanam ganja ke tanaman produktif.

"Kami terus mengintensifkan program pemberdayaan alternatif ini dengan harapan tidak ada lagi masyarakat yang menanam ganja," kata Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN Bachtiar H Tambunan di Kuta Cot Glie, Aceh Besar, Selasa.

Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN Bachtiar H Tambunan berada di Kuta Cot Glie dalam rangka membuka rapat kerja program pemberdayaan alternatif BNN dengan berbagai pihak.

Bachtiar mengatakan, BNN sudah melakukan program pemberdayaan alternatif sejak 2010. Di Aceh Besar, BNN melakukan program tersebut di empat kecamatan.

Program ini, sebut dia, dilaksanakan untuk mengubah kebiasaan menanam ganja ke tanaman produktif lainnya. Sebab, menanam ganja merupakan tindakan terlarang dan melawan hukum.

"Untuk Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar ini, BNN mengembangkan pemberdayaan alternatif dengan tanaman kakao dan kopi dengan cabai sebagai tanaman pendamping," kata Bachtiar.

Untuk tahap awal, kata dia, ada 40 keluarga sebagai penerima manfaat program pemberdayaan alternatif. Syarat penerima manfaat adalah memiliki lahan sendiri dan tidak merusak kawasan lindung.

"Sejumlah provinsi lain menginginkan program pemberdayaan alternatif ini. Namun, BNN memilih Aceh karena kami yakin program ini berjalan sesuai yang diharapkan," kata Bachtiar.

Oleh karena itu, Bachtiar mengharapkan masyarakat penerima manfaat program pemberdayaan alternatif serius melaksanakannya agar kebiasaan ganja berubah menanam tanaman tidak terlarang.

"Kami juga berharap ada orang tua asuh yang membimbing kelompok penerima manfaat program pemberdayaan alternatif, sehingga mereka tidak berjalan sendiri-sendiri," kata Bachtiar.

Selain itu, Bachtiar mengharapkan pemberdayaan alternatif BNN ini bisa terintegrasi dengan program pemerintah daerah, sehingga apa yang dilakukan ini tidak tumpang tindih.

"Pemberdayaan alternatif ini tidak akan berhasil tanpa didukung pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Karena itu, kami mengharapkan dukungan semua pihak untuk suksesnya program pemberdayaan alternatif ini," kata Bachtiar H Tambunan.

Pewarta: M Haris SA
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015