Pangkalpinang (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Pangkalpinang memprakirakan cuaca di seluruh wilayah Provinsi Bangka Belitung diselimuti awan dan berpeluang hujan dengan intensitas ringan berlaku Rabu (6/5) mulai pukul 07.00 WIB.

"Berdasaarkan pantauan satelit cuaca, tujuh kabupaten dan kota di wilayah Babel diprediksi akan turun hujan dengan intensits ringan," kata staf Koordinator Unit Analisa Kantor BMKG Pangkalpinang, Deas Achmad Rivai, Selasa.

Dia mengatakan, sebanyak tujuh kabupaten dan kota yang berpeluang hujan ringan tersebut yakni Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung dan Belitung Timur serta Kota Pangkalpinang.

"Daerah yang diprediksi hujan ringan ini memiliki suhu udara 23-32 derajat celcius, kelembaban udara 62-97 persen dengan kecepatan angin mencapai 20 kilometer per jam rata-rata bergerak dari timur menuju selatan," kata dia.

Sementara itu, kondisi gelombang laut di jalur penyeberangan Babel diprediksi meningkat dari beberapa hari sebelumnya.

"Ketinggian gelombang laut diperkirakan akan mencapai 1,3 meter atau sedikit meningkat dari hari sebelumnya dengan ketinggian berkisar antara 0,5 hingga satu meter saja," katanya.

Ia mengatakan, ketinggian gelombang laut tersebut berpotensi terjadi di jalur penyeberangan Babel yakni di selat Gelasa, selat Karimata dan Selatan Bangka.

"Meningkatnya ketinggian gelombang laut tersebut dipicu kecepatan angin yang relatif kencang yakni mencapai 32 kilometer per jam," kata dia.

Ketinggian gelombang laut di jalur penyeberangan Babel lainnya, lanjut Achmad seperti di selat Bangka dan Bangka bagian Utara diperkirakan berkisar antara 0,5 sampai satu meter.

Dengan ketinggian gelombang laut ini, nelayan tradisional diminta tetap meningkatkan kewaspadaan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat melakukan aktivitas melaut.

"Kami tetap mengimbau nelayan tradisional terutama nelayan yang menggunakan perahu dengan ukuran kecil untuk tetap berhati-hati saat melakukan aktivitas melaut, karena cuaca di perairan tidak menentu," kata dia.

Pewarta: Kasmono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015