Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan investasi dan konstruksi milik negara PT PP (Persero) Tbk berhasil mencatatkan lonjakan kenaikan laba bersih triwulan pertama 2015 sebesar Rp93,6 miliar atau tumbuh 52 persen dibandingkan periode yang sama pada 2014 sebesar Rp61,4 miliar.

"Lonjakan tersebut merupakan konstribusi seluruh pilar bisnis Perseroan yang menghasilkan keuntungan bagi Perseroan, yaitu konstruksi, properti, EPC, pracetak, peralatan dan investasi. Disamping itu, ini adalah hasil dari program efisiensi dan inovasi terus menerus di Perseroan," ujar Bambang Triwibowo dalam keterangan tertulis yang diterima Antara, Selasa.

Total "order book" sampai dengan minggu ketiga April 2015 mencapai Rp 36,6 triliun yang terdiri dari perolehan kontrak baru sebesar Rp7,6 triliun dan "carry over" sebesar Rp29 triliun.

Beberapa proyek baru yang telah diperoleh Perseroan, antara lain Reklamasi Mandala City di Makassar sebesar Rp2,5 triliun, St Moritz di Makassar Rp576 miliar, One Otium Residence Antasari di Jakarta Rp472 miliar, Manhattan Greenland sebesar Rp351 miliar, Apartemen Gunawangsa di Surabaya sebesar Rp327 miliar, CBD Karawaci di Banten Rp312 miliar, Casia Condotel di Bintan Rp242 miliar, Apron Bandara Ahmad Yani di Semarang Rp141 miliar, Gedung Jasa Marga di Jakarta Rp112 miliar, Rumah Budaya Indonesia di Dili, Timor Leste Rp77 miliar, dan lainnya.

Disamping itu, perolehan kontrak baru tersebut juga dikontribusi oleh penjualan anak usaha Perseroan sd minggu ketiga April, yaitu PT PP Properti sebesar Rp650 miliar, PT PP Pracetak Rp390 miliar dan PT PP Peralatan Rp51 miliar.

Dia menambahkan pihaknya juba telah melakukan berbagai aksi korporasi, antara lain penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II sebesar Rp. 300 miliar yang telah dilaksanakan pada awal Februari 2015. Perseroan melalui anak usahanya, PT PP Pracetak saat ini sedang dalam proses pendirian pabrik pracetak baru di Lampung dengan kapasitas produksi sebesar 200.000 ton per tahun. Pada bisnis peralatan konstruksi, yaitu PT PP Peralatan saat ini sedang dalam persiapan untuk mengembangkan bisnis "bored pile".

Sedangkan, PT PP Properti meneruskan pembangunan proyek Grand Kamala Lagoon tower kedua di Kalimalang setelah tower pertama sejumlah 1,688 unit ludes terjual dalam waktu tujuh bulan. Begitu pun proyek Grand Sungkono Lagoon di Surabaya saat ini juga meneruskan pembangunan tower kedua setelah tower pertama sejumlah 508 unit habis terjual dalam waktu 7 bulan. Selain itu, PP Properti juga meluncurkan produk baru, yaitu apartemen Ayoma di Serpong, dan lainnya.

(I025)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015