Jakarta (ANTARA News) - Menteri ESDM Sudirman Said bentuk Komite Eksplorasi Nasional yang akan dipimpin oleh Andang Bachtiar yang nantinya akan mengurusi masalah eksplorasi migas di Indonesia.

"Komite ini akan mendorong eksplorasi besar-besaran karena kita sadar cadangan kita terus menipis, aspek kajiannya mulai dari eksplorasinya di lapangan, koordinasi antar pusat dan daerah, dan sampai hal teknis termasuk bagaimana memperbaiki iklim investasi supaya semakin banyak eksplorasi," kata Menteri ESDM Sudirman Said saat memberikan keterangan kepada pers di kantor SKK Migas, Jakarta, Selasa malam.

Dia mengatakan saat ini adalah waktunya merealisasi semua rekomendasi yang telah diterima dari berbagai pihak.

Dengan adanya tim ini ditargetkan setidaknya dalam waktu lima tahun, cadangan minyak dan gas Indonesia akan bertambah.

Mengenai susunan komite tersebut, dia mengatakan masih dalam pembahasan.

Andang Bachtiar yang juga aktif di dewan migas mengatakan tim ini bukan suatu yang baru karena 10 tahun yang sudah ada tim percepatan eksplorasi dan daftar eksekusinya sudah banyak.

"Dengan semangat baru dan orang-orang baru ini saatnya kami mengeksekusi rekomendasi-rekomendasi yang sudah ada sejak 10 tahun lalu, jadi kami tidak akan merencanakan lagi tapi akan merealisasi daftar-daftar tersebut," kata dia.

Dia mengatakan selama ini eksplorasi terhambat karena mungkin tersandung beberapa kendala seperti perizinan, regulasi, tumpang tindih lahan, dan tidak adanya konsep dasar tentang eksplorasi.

"Selama ini kita tidak memiliki konsep dasar eksplorasi, kita selalu menganggap untuk eksplorasi akan memakan biaya yang besar, hal itu karena kita tidak memiliki pengetahuan, selalu yang menemukan titik-titik eksplorasi baru adalah orang asing," kata dia.

Menurut dia seharusnya Indonesia mengambil kesempatan dengan rendahnya harga minyak untuk menggalakkan eksplorasi.

Dia berharap komite ini didorong kuat oleh Kementerian ESDM dan SKK Migas agar ide-ide besar mengenai eksplorasi dapat direalisasikan.

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015