Jakarta (ANTARA News) - Tersangka pembunuh Deudeuh, M Prio Santoso alias Rio (24), memperagakan 28 adegan saat rekonstruksi, 25 reka adegan dilakukan di kos dan tiga dilakukan di Stasiun Cawang.

Digelandang tim penyidik dari Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya), Rio tiba di kos "Boarding House" sekitar pukul 10.00 WIB dan langsung masuk ke dalam kos-kosan.

Sesaat setelah Rio masuk, sebuah taksi masuk ke area halaman kos yang telah dipasangi pita kuning garis polisi.

Sekitar pukul 11.00 WIB, Rio meninggalkan kos dengan menggunakan taksi menuju Stasiun Cawang. Tiba di Stasiun Cawang, Rio memperagakan adegan ke-25 yakni saat dia turun dari taksi. Rio lalu berjalan menuju stasiun, peron perempuan.

"Saya buangnya di peron perempuan Pak," kata Rio pada penyidik sambil berjalan menuju peron paling ujung dengan kaki yang agak pincang dan terseok-seok.

Adegan ke 27 adalah saat Rio membuang kunci kos ke dalam got di luar pagar peron. Lalu Rio naik ke dalam kereta.

Rio tertangkap setelah Deudeuh ditemukan meninggal dunia di kamar kontrakannya itu Sabtu (11/4) sekitar pukul 19.00 WIB.

Tim identifikasi menemukan korban tewas dengan kondisi mulut disumpal kaos kaki, leher dijerat kabel dan tubuh tanpa busana.

Polisi meringkus Rio di rumah kontrakannya di Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu dini hari (15/4) pukul 03.00 WIB.

Kepada polisi, Rio mengaku membunuh wanita yang dikencaninya itu karena sakit hati. Mantan pengajar Matematika di sebuah lembaga bimbingan belajar di kawasan Kedoya Jakarta Barat tersebut mengaku kesal karena disebut bau badan saat keduanya berhubungan intim di kosan tersebut, pada Jumat (10/4) malam.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015