Kami memastikan bahwa kunci jawaban yang beredar bukanlah kunci jawaban UN yang sekarang sedang diujikan, karena kunci jawaban baru akan dirakit setelah seluruh ujian selesai untuk keperluan "scoring", sebagai bagian dari kehati-hatian dan langkah pe
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam menyatakan bahwa bocoran kunci jawaban UN yang beredar di beberapa daerah adalah palsu.

"Kemdikbud menemukan dan juga mendapat laporan tentang beredarnya kunci jawaban ujian nasional di beberapa daerah. Kami memastikan bahwa kunci jawaban yang beredar bukanlah kunci jawaban UN yang sekarang sedang diujikan, karena kunci jawaban baru akan dirakit setelah seluruh ujian selesai untuk keperluan "scoring", sebagai bagian dari kehati-hatian dan langkah pengamanan ujian," ujar Nizam di Jakarta, Rabu.

Dia menambahkan Kemdikbud menerjunkan tim Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemdikbud dan tim pemantau yang berasal dari Panitia Pusat Ujian Nasional dan Direktorat Pembina di Ditjen Dikdasmen.

"Kami melakukan pencegahan agar kecurangan bisa dihindari, dan bila telah terjadi dampak maka dampak kecurangan bisa diminimalisir," tambah dia.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) selaku penyelenggara UN juga melakukan pemantauan pelaksanaan UN di seluruh provinsi.

"Kewenangan memasuki ruang ujian bisa diberikan jika ada indikasi kecurangan atau penyimpangan dari POS UN," ujar Ketua BSNP, Zainal Hasibuan.

Zainala menambahkan pihaknya telah mengeluarkan surat edaran pada seluruh kepala dinas pendidikan seluruh provinsi yang antara lain berisi bila ada indikasi kecurangan maka pihak yang berkepentingan. Surat Edaran BSNP bernomor: 0060/SDAR/BSNP/V/2015, tertanggal 6 Mei 2015.

Selain pengawas, pihak yang memiliki kewenangan memasuki ruang ujian jika ada indikasi kecurangan yakni panitia UN tingkat pusat/ provinsi/kabupaten/kota/ satuan Pendidikan dan instansi terkait lainnya.

Pewarta: Indriani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015